Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Marga Rambe dari Mana? Ini Karakteristik dan Asal-Usulnya
8 Juli 2024 23:51 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Marga Rambe merupakan salah satu marga yang ada di Indonesia. Lantas marga Rambe dari mana? Marga Rambe merupakan salah satu marga dari Batak Toba dan Batak Angkola.
ADVERTISEMENT
Marga Rambe terkenal sebagai marga paling tua dan marga yang membuka Perkampungan Dolok Sigompulon. Simak karakteristik dan asal-usul marga Rambe dalam uraian berikut ini!
Karakteristik Marga Rambe
Masyarakat Rambe banyak tersebar di kawasan Tapanuli , Sumatera Utara, lebih tepatnya di kawasan Pakkat, daerah Toba. Marga Rambe terkenal sebagai masyarakat yang plural serta mempunyai cara pikir terbuka dengan perubahan dan pengaruh perkembangan zaman.
Masing-masing individu dalam masyarakat marga Rambe bahkan menguasai lebih dari dua bahasa sekaligus dan ini jarang terjadi di Tanah Batak.
Mereka biasanya menguasai bahasa Batak Toba beserta Dairi. Menurut cerita yang berkembang, orang tua marga Rambe juga bisa berbahaya Karo, Melayu Pesisir, dan Singkil.
Pluralisme adat yang ada membentuk sebuah masyarakat yang terbuka dengan peradaban dan kebudayaan asing. Kemajemukan ini dibuktikan dengan adanya perkuburan Cina kuno yang berlokasi di Panigoran.
ADVERTISEMENT
Asal-Usul Marga Rambe
Pdt. Jonar T.H. Situmorang dalam buku berjudul Asal-Usul, Silsilah, dan Tradisi Budaya Batak Toba menjelaskan bahwa marga Rambe asalnya dari Tuan Sumerham yang merupakan anak dari Tuan Sorimangaraja.
Tuan Sumerham memutuskan merantau ke kawasan Pakkat, Humbang Hasundutan bersama sang istri, yakni Tiopiian Br Regar. Pada kawasan tersebut ada sebuah pohon yang dikenal sebagai pohon Rambe.
Menurut cerita, pohon Rambe membawa rezeki bagi sang istri, yaitu istrinya bisa hamil dan melahirkan anak. Setelah kejadian tersebut, Tuan Sumerham merubah namanya dengan menambahkan nama Rambe di belakang namanya dan menjadi "Tuan Sumerham Rambe".
Anak-anaknya yang lahir diberi nama, Rambe Purba, Rambe Raja Nalu, serta Rambe Anak Raja. Untuk selanjutnya, marga Rambe dibawa oleh Tuan Habonaran atau Baginda Sojuangon ke kawasan Tapanuli Selatan.
ADVERTISEMENT
Baginda Sojuangon adalah cucu Tuan Sumerham Rambe. Adapun, marga Rambe di Kecamatan Dolok Sigompulon dibawa oleh Namora Digargaran, yakni anak Tuan Habonaron atau Baginda Sojuangon.
Marga Rambe hingga sekarang keberadaannya menyebar baik di Labuhan Batu, Labuhan Batu Selatan, sekaligus Labuhan Batu Utara.
Demikianlah penjelasan tentang marga Rambe yang menarik dari segi karakteristik dan asal-usulnya yang menarik untuk diketahui. (eK)