Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Pendiri Kota Baghdad beserta Latar Belakangnya
4 Desember 2023 23:01 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pendiri Kota Baghdad adalah Abu Ja'far Al-Mansur. Beliau adalah khalifah kedua dari Bani Abbasiyah. Adapun Kota Baghdad sendiri adalah pusat pemerintahan Bani Abbasiyah sejak masa beliau menjadi Khalifah.
ADVERTISEMENT
Menurut Gurdachi dan Afabel dalam Dampak Pemikiran As-Syaibani bagi Pembangunan Perekonomian Dinasti Abbasiyah (750-804 M), Kota Baghdad terus mengalami pembangunan demi memajukan wilayahnya.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar pendiri Kota Baghdad dan latar belakangnya, simak penjelasan berikut ini.
Abu Ja'far Al-Mansur sebagai Pendiri Kota Baghdad
Sebagaimana penjelasan sebelumnya, Abu Ja'far Al-Mansur adalah pendiri Kota Baghdad. Beliau termasuk sebagai khalifah kedua dari masa Daulah Abbasiyah yang lahir di Hamimah pada 101 H.
Sosok Abu Ja'far Al-Mansur dikenal sebagai pribadi yang kuat, ramah, berani, tegas, serta berotak cemerlang. Masa kepemimpinan beliau menjadi seorang khalifah sendiri menggantikan kakaknya, Abul Abbas As-Saffah dan dilantik pada usia 36 tahun.
Sebagai seorang khalifah, beliau dikenal cerdik dan mampu menyelesaikan beragam persoalan pemerintah. Beliau juga mencintai ilmu pengetahuan dan turut menggembangkannya dalam peradaban Islam.
ADVERTISEMENT
Abu Ja'far Al-Mansur menjabar sebagai khalifah selam lebih dari 22 tahun, tepatnya hingga tahun 775 Masehi, karena wafat dalam perjalanannya menuju Makkah, di Bikru Ma'unah. Kemudian, beliau dimakamkan di Makkah.
Latar Belakang Pendirian Kota Baghdad
Pada awal pemerintahan Bani Abbasiyah, pusat pemerintahan terletak di Kota Anbar, Persia. Kota tersebut terletah di sisi timur Sungai Eufrat. Lalu, pada awal pemerintahan Abu Ja'far Al-Mansur, pusat pemerintahan dipindahkan di Kota Kufah dan membangun istana baru.
Kemudian, dalam upayanya untuk menjaga keseimbangan politik, beliau berupaya untuk mencari kota baru untuk dijadikan sebagai pusat pemerintahan, yaitu Kota Baghdad.
Kota Baghdad berada di dekat Sungai Eufrat dan Tigris. Kota tersebut memiliki wilayah strategis dan telah menjadi pusat perdagangan sejak zaman Persia Kuno.
ADVERTISEMENT
Dalam perkembangannya, Kota Baghdad berkembang menjadi pusat kebudayaan sekaligus peradaban Islam. Pasalnya, di Kota Baghdad mulai banyak dibangun beberapa perpustakaan, perguruan tinggi, layanan kesehatan, dan lainnya.
Demikian penjelasan seputar pendiri Kota Baghdad. [ENF]