Konten dari Pengguna

Mengenal Perbedaan Dinasti Ming dan Qing di Negeri Tirai Bambu

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
12 Desember 2023 20:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbedaan dinasti ming dan qing. Sumber: Lian Rodriguez/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan dinasti ming dan qing. Sumber: Lian Rodriguez/pexels.com
ADVERTISEMENT
Dinasti Ming dan Qing adalah dua dinasti yang pernah berkuasa di Negeri Tirai Bambu atau China. Adapun perbedaan Dinasti Ming dan Qing bisa dilihat dari masa kepemimpinannya.
ADVERTISEMENT
Wicaksono dalam Dinasti Manchu-Awal Kebangkitan (1616-1735) mengungkapkan bahwa Dinasti Ming telah berdiri lebih dulu sebelum Dinasti Qing.
Untuk mencari tahu lebih jauh seputar perbedaan Dinasti Ming dan Qing, simak penjelasan dalam artikel berikut ini.

Perbedaan Dinasti Ming dan Qing

Ilustrasi perbedaan dinasti ming dan qing. Sumber: Sabel Blanco/pexels.com
Dinasti Ming dan Qing adalah kerajaan di China yang memiliki andil cukup besar dalam peradaban kebudayaannya. Adapun perbedaan Dinasti Ming dan Qing terletak dari segi masa kepemimpinannya.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah perbedaan Dinasti Ming dan Qing.

1. Dinasti Ming

Dinasti Ming adalah kekaisaran yang berdiri di China sejak tahun 1368 sampai 1644. Kekaisaran ini berdiri pasca runtuhnya Dinasti Yuan. Adapun pendiri Dinasti Ming adalah Zhu Yuan Zhang atau dikenal juga sebagai Kaisar Hongwu.
ADVERTISEMENT
Sebelum berdirinya Dinasti Ming, Zhu Yuan Zhang bergabung dengan kelompok pemberontak yang tidak puas dengan pemerintahan Dinasti Yuan, hingga menjadi pemimpin para pemberontak.
Akhirnya, pada 1368, dirinya mampu meruntuhkan Dinasti Yuan dan mulai mendirikan Dinasti Ming. Masa kejayaan Dinasti Ming dipegang oleh Kaisar Yongle.
Semasa kepemimpinannya, Kaisar Yongle aktif melakukan ekspedisi ke beberapa wilayah untuk memperluas kekuasaannya, mulai dari Vietnam, sampai Asia Tengah. Di samping itu, Kaisar Yongle juga mengirim Laksamana Cheng Ho untuk melakukan ekspedisi.
Laksamana Cheng Ho mampu tiba di India, Teluk Persia, hingga pantai timur Afrika. Kaisar Yongle juga memimdahkan ibu kota dari Nanjing ke Beijing.

2. Dinasti Qing

Dinasti Qing adalah dinasti terakhir sekaligus dinasti asing yang berkuasa di China. Kekaisaran ini berdiri mulai dari tahun 1644 sampai 1912. Dinasti Qing juga disebut dengan Dinasti Manchu.
ADVERTISEMENT
Pada masa akhir Dinasti Ming, terjadi pemberontakan di sepenjuru China. Pasukan Manchuria yang berasal dari Asia Timur Laut juga ikut serta melawan Dinasti Ming mulai tahun 1616 serta mendudukan batas utara China.
Berikutnya, pada 1636, Huang Taiji mengumumkan berdirinya Dinasti Qing. Hal ini berlanjut pada Kaisar Chongzhen dari Dinasti Ming yang memilih untuk bunuh diri setelah Beijeng jatuh ke tangan Li Zicheng pada 1644. Peristiwa tersebut menunjukkan akhir kekuasaan dari Dinasti Ming.
Adapun kaisar Dinasti Qing yang pertama adalah Kaisar Shunzhi. Masa kejayaan Dinasti Qing terjadi pada masa Kaisar Kangxi. Dirinya mampu menguasai hampir seluruh daratan China.
Bukan hanya itu, dirinya juga menerapkan beberapa aturan, seperti memangkas kebutuhan pemerintah, menghentikan korupsi, mengurangi beban pajak. Hal itu dilakukan demi memberikan keuntungan bagi para petani.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, di bawah pemerintahan Kaisar Kangxi, Dinasti Qing berhasil menguasai wilayah Siberia. Masa kejayaan ini pun masih berlanjut pada masa pemerintahan Kaisar Yongzheng dan Qianlong.
Demikian beberapa informasi seputar perbedaan Dinasti Ming dan Qing. [ENF]