Konten dari Pengguna

Mitos Memberi Baju ke Pacar yang Dipercaya Bisa Membuat Hubungan Retak

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
3 April 2025 20:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mitos memberi baju ke pacar. Foto: Pexels.com/Shannon Deans
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mitos memberi baju ke pacar. Foto: Pexels.com/Shannon Deans
ADVERTISEMENT
Mitos memberi baju ke pacar sering kali dikaitkan dengan perpisahan dalam hubungan. Banyak orang mempercayai bahwa memberikan baju kepada pasangan dapat membawa dampak buruk bagi hubungan.
ADVERTISEMENT

Mitos Memberi Baju ke Pacar

Ilustrasi mitos memberi baju ke pacar. Foto: Pexels.com/Skylar Kang
Mitos memberi baju ke pacar dipercaya dapat membawa pengaruh negatif terhadap kelangsungan sebuah hubungan.
Mengutip laman ojs.serambimekkah.ac.id, mitos adalah cerita turun-temurun yang dipercayai banyak orang meskipun tidak memiliki dasar ilmiah. Banyak anggapan yang berkembang terkait mitos ini.
Salah satunya adalah kepercayaan bahwa memberikan baju kepada pacar dapat melambangkan perpisahan. Beberapa orang meyakini bahwa pakaian melambangkan kedekatan dan privasi seseorang.
Memberikan pakaian kepada pasangan dianggap sebagai tindakan menyerahkan "jiwa" atau sesuatu yang sangat pribadi, yang dapat menyebabkan hubungan berakhir.
Keyakinan ini membuat beberapa orang lebih berhati-hati dalam memilih hadiah untuk pasangan, bahkan ada yang menghindari memberikan baju sama sekali agar hubungan tetap langgeng.
Mitos lain menyebutkan bahwa memberikan baju berwarna hitam kepada pasangan bisa membawa kesialan dalam hubungan.
ADVERTISEMENT
Warna hitam sering diasosiasikan dengan duka dan kehilangan, sehingga beberapa orang percaya bahwa hadiah berupa baju berwarna hitam dapat menandakan kesedihan dalam hubungan.
Kepercayaan ini berkembang karena warna hitam sering digunakan dalam upacara berkabung atau peristiwa duka lainnya.
Oleh sebab itu, beberapa pasangan lebih memilih warna-warna cerah ketika ingin memberikan hadiah pakaian, agar hubungan mereka tetap berjalan dengan baik tanpa kesan negatif yang dikaitkan dengan warna hitam.
Ada juga kepercayaan yang menghubungkan baju dengan pudarnya rasa cinta. Baju yang mudah rusak atau warnanya memudar dianggap sebagai simbol dari hubungan yang perlahan kehilangan kualitasnya.
Oleh karena itu, beberapa orang menghindari memberikan pakaian sebagai hadiah kepada pasangan karena takut hubungan mereka akan mengalami nasib serupa.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar orang yang mempercayai mitos ini cenderung lebih memilih hadiah lain yang dianggap lebih awet dan tidak memiliki makna negatif, seperti perhiasan atau barang yang bisa disimpan dalam waktu lama.
Selain itu, memberikan baju couple atau baju yang sengaja dibuat untuk pasangan juga dikaitkan dengan mitos tertentu.
Beberapa orang percaya bahwa baju couple melambangkan keinginan untuk mengikat pasangan dan membatasi kebebasan mereka.
Anggapan ini membuat sebagian orang khawatir bahwa hadiah tersebut dapat menimbulkan perasaan tertekan dalam hubungan dan berujung pada renggangnya komunikasi.
Kepercayaan mengenai mitos memberi baju ke pacar memang banyak berkembang, tetapi tidak memiliki dasar ilmiah.
Banyak pasangan yang memberikan baju sebagai hadiah tanpa mengalami masalah dalam hubungan mereka. Kualitas hubungan lebih ditentukan oleh komunikasi yang baik, rasa saling percaya, dan pengertian satu sama lain. (Khoirul)
ADVERTISEMENT