Konten dari Pengguna

Mitos Tanda Putih di Kuku dan Fakta Kesehatannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
25 Desember 2024 17:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mitos tanda putih di kuku. Foto: Pexels/Bennie Lukas Bester
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mitos tanda putih di kuku. Foto: Pexels/Bennie Lukas Bester
ADVERTISEMENT
Mitos tanda putih di kuku merupakan salah satu mitos yang ada di Indonesia. Dalam masyarakat, tanda putih ini sering kali dikaitkan dengan berbagai mitos, mulai dari pertanda keberuntungan hingga kesehatan yang terganggu.
ADVERTISEMENT
Tanda putih di kuku adalah kondisi umum yang dapat muncul dalam berbagai bentuk. Penyebabnya cukup beragam, mulai dari hal yang ringan hingga indikasi masalah kesehatan tertentu.

Mitos Tanda Putih di Kuku

Ilustrasi mitos tanda putih di kuku. Foto: Pexels/João Jesus
Terdapat berbagai fakta dan mitos mengenai tanda putih di kuku. Berikut ini mitos tanda putih di kuku dan fakta kesehatannya berdasarkan situs alternativemedicine dan dermphysiciansne.
Ada orang yang percaya bahwa tanda ini menandakan keberuntungan. Namun, ada juga yang menghubungkannya dengan kondisi kesehatan tertentu.
Bercak putih pada kuku, secara medis disebut leukonikia. Kondisi ini sangat umum terjadi dan umumnya tidak berbahaya.
Penyebab yang paling sering adalah trauma ringan pada matriks kuku atau area tempat sel-sel kuku diproduksi.
Cedera tersebut dapat terjadi akibat menggigit kuku, melakukan manikur berlebihan, atau membenturkan kuku secara tidak tepat ke permukaan yang keras.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa kasus, bercak putih dapat muncul akibat reaksi alergi terhadap cat kuku, pengeras, atau penghapus cat kuku. Reaksi ini menyebabkan dermatitis kontak alergi yang memengaruhi pertumbuhan kuku.
Infeksi jamur, seperti onikomikosis, juga dapat menyebabkan perubahan warna putih pada kuku. Selain itu kondisi ini dapat juga disebabkan karena kekurangan nutrisi seperti kekurangan seng, kalsium, atau vitamin D.
Dalam kebanyakan situasi, bintik-bintik putih pada kuku bersifat sementara dan akan hilang seiring dengan regenerasi kuku. Regenerasi ini dapat memakan waktu beberapa minggu.
Perawatan kuku yang tepat seperti menghindari trauma kuku dan membatasi paparan bahan kimia keras, serta menahan diri dari manikur berlebihan juga dapat membantu mencegah pembentukan bintik-bintik ini.
Mitos tanda putih di kuku dapat berkaitan dengan kesehatan. Jika bintik-bintik putih terus berlanjut atau disertai dengan gejala lain, sebaiknya konsultasikan dengan tenaga kesehatan profesional untuk mengatasinya. (Fia)
ADVERTISEMENT