Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Penyebab Perang Kerajaan Tidore dan Portugis Tahun 1529
22 Juli 2024 22:18 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kerajaan Tidore adalah salah satu kerajaan Islam yang berada di Maluku. Pada masa berkembangnya kerajaan tersebut, datang bangsa Portugis yang bertujuan untuk mencari rempah-rempah, sampai menimbulkan peperangan. Adapun penyebab perang Kerajaan Tidore dan Portugis adalah karena serangan jung-jung dari Banda yang berkeinginan membeli cengkih oleh pihak Portugis.
ADVERTISEMENT
Akmal dalam bukunya bertajuk Kepulauan Rempah-Rempah menyampaikan bahwa Kerajaan Tidore termasuk sebagai salah satu kerajaan di Maluku yang memiliki ekonomi stabil karena perdagangan rempah-rempah dan wilayahnya yang strategis.
Untuk mengetahui informasi penting mengenai penyebab perang Kerajaan Tidore dan Portugis, simak selengkapnya di artikel ini.
Penyebab Perang Kerajaan Tidore dan Portugis
Kerajaan Tidore adalah kerajaan Islam yang berada di wilayah Maluku dan terkenal akan kekayaan rempah-rempahnya. Hal ini membuat banyak bangsa asing tertarik untuk menguasai rempah-rempah tersebut, termasuk Portugis.
Bangsa Portugis pertama kali tiba di Ternate, Maluku tahun 1512 dan menjalin hubungan resmi di bidang perdagangan cengkih sejak tahun 1522. Hal ini memicu ketegangan antara Ternate serta Tidore, hingga sering mengalami adu senjata.
ADVERTISEMENT
Pada 1529, Kerajaan Tidore mengalami peperangan melawan Portugis. Adapun penyebab perang Kerajaan Tidore dan Portugis adalah:
Hal itu membuat Kerajaan Tidore merasa marah, sehingga memutuskan untuk melakukan perlawanan dengan senjata. Saat itu, Tidore melakukan persekutuan dengan bangsa Spanyol yang juga tiba di Maluku tak lama setelah Portugis. Di sisi lain, bangsa Portugis lebih dulu melakukan kerja sama dengan kerajaan Ternate.
Peperangan antara Tidore-Spanyol melawan Portugis-Ternate ini terjadi hampir satu dekade, sampai akhirnya Portugis dan Spanyol menandatangani Perjanjian Saragosa pada April 1529. Melalui perjanjian tersebut, dihasilkan kesepakatan agar Spanyol kembali ke Filipina, sementara Portugis boleh memegang otoritas di Maluku.
ADVERTISEMENT
Dalam penerapannya, Portugis terus menggunakan monopoli guna memperoleh rempah-rempah. Sayangnya, kedudukan bangsa Portugis ini cenderung mengancam dua kerajaan dan menimbulkan konflik agama. Oleh sebab itu, kedua kerajaan ini akhirnya melawan Portugis agar mundur dari Maluku.
Demikian penjelasan lengkap mengenai penyebab perang Kerajaan Tidore yang perlu dipahami. [ENF]