Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Peran Daulah Usmani dalam Mempertahankan Konstantinopel
17 September 2024 13:47 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa peran Daulah Usmani dalam mempertahankan kota Konstantinopel dan menjadikannya sebagai pusat peradaban Islam? dalam sejarah Islam, Daulah Usmani ini memiliki banyak peran penting bagi peradaban Islam.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Sejarah Daulah Utsmaniyah, 2019-2020, dalam situs store.ums.ac.id, Daulah Utsmaniyah (Ottoman Empire) sendiri merupakan pemerintahan terbesar dan terkuat dalam sejarah dunia Islam.
Kekuasaan teritorinya membentang sekitar 20 juta km persegi dan meliputi tiga benua. Hal inilah yang membuat pemerintahan ini disegani oleh bangsa-bangsa Eropa pada masa itu. Perjalanan sejarah Daulah Utsmaniyah memiliki banyak hal untuk dikaji.
Peran Daulah Usmani dalam Mempertahankan Konstantinopel
Apa peran Daulah Usmani dalam mempertahankan kota Konstantinopel dan menjadikannya sebagai pusat peradaban Islam? Perannya adalah membuat agama Islam masuk ke wilayah tersebut.
Mengutip jurnal Penaklukan Konstantinopel tahun 1543: Upaya Turki Utsmani menyebarkan agama dan membentuk kebudayaan Islam di Eropa, oleh Yolan Sadewa Aditya Kusuma, Lutfiah Ayundasari, 2021, diceritakan peran Daulah Usmani.
ADVERTISEMENT
Saat Daulah Usmani berhasil menaklukkan Konstantinopel, pemerintahan ini di pimpin oleh Muhammad Al-Fatih yang berusia 22 tahun. Ia berkuasa pada tahun 1451 Masehi.
Muhammad Al-Fatih langsung mengarahkan pandangannya dan bersungguh sungguh untuk menaklukan Konstantinopel, hingga berhasil ditaklukkan pada tahun 1453 Masehi.
Sehingga Agama Islam berhasil tersebar ke Konstantinopel, Agama Islam yang telah masuk didalam Konstantinopel berjalannya waktu akan berdampak pada kebudayaan setempat yang sebelumnya bergaya Romawi eropa.
Ketika Konstantinopel ditaklukan dan Islam masuk kebudayaannya Identik dengan kebudayaan Islam Turki Utsmani.
Dibuktikan dengan Muhammad Al-Fatih langsung mengubah gereja megah Aya Shofia untuk dialihfungsikan menjadi masjid dan mengganti nama kota menjadi Islam Bul yang berarti kota Islam.
Jatuhnya Konstantinopel menandai akhir riwayat Kekaisaran Byzantium, yang dipandang sebagai salah satu penguasa adikuasa sebelum Islam muncul.
ADVERTISEMENT
Konstantinopel berada disebuah tempat yang secara geografis sangat istimewa, karena berada di atas tujuh bukit di mana orang dapat melihat secara leluasa.
Kota ini juga terletak di perbatasan Eropa dan Asia yang merupakan persimpangan jalan antara belahan bumi bagian Barat dan Timur, dan di antara Laut Hitam dan Laut Tengah.
Konstantinopel dikenal memiliki cuaca yang bervariasi serta dilindungi oleh dinding tebal dan benteng yang kokoh, yang berfungsi untuk menahan serangan dari orang-orang Berber, Rusia, dan Bulgaria.
Kota ini merupakan tempat yang sulit diserang oleh orang-orang Arab, Persia, dan bangsa- bangsa lainnya. Kemenangan ini merupakan terbesar bagi Utsmaniyah.
Sehingga persebaran Agama Islam di Eropa kembali mengalami titik terang ketika Konstantinopel berhasil ditaklukan.
ADVERTISEMENT
Itulah peran Daulah Usmani dalam mempertahankan kota Konstantinopel dan menjadikannya sebagai pusat peradaban Islam. Persebaran Agama Islam sangat merubah wajah Konstantinopel.