Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perkembangan Kebudayaan Perunggu di Indonesia yang Memengaruhi Sejarah
4 Desember 2024 13:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan kebudayaan perunggu di Indonesia merupakan bagian penting dari sejarah peradaban Nusantara.
ADVERTISEMENT
Kebudayaan perunggu yang berkembang di wilayah ini membawa dampak besar pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk teknologi, sistem sosial, dan ekonomi.
Keberadaan kebudayaan ini juga menandai perubahan signifikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia pada masa prasejarah.
Perkembangan Kebudayaan Perunggu di Indonesia
Dikutip dari buku berjudul Sejarah Indonesia: untuk SMK Kelas X Semester Ganjil yang disusun oleh Fatayat Ridlo Mintarsih, dkk. (2023: 35), Kebudayaan perunggu yang berkembang di Indonesia berasal dari daerah Dongson, Vietnam.
Kebudayaan ini mulai berkembang di Lembah Sungai Song Hong, Vietnam, sekitar 1000 SM dan meluas ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Sebagai sebuah kebudayaan yang berbasis logam, Dongson membawa kemajuan besar dalam teknologi dan kehidupan sosial masyarakat.
Kebudayaan ini sampai ke Indonesia sekitar 500 SM, saat bangsa Deutro Melayu atau Melayu Muda mulai menyebar ke wilayah Nusantara.
ADVERTISEMENT
Mereka datang melalui jalur perdagangan yang menghubungkan Vietnam, Malaysia, dan Sumatera, serta membawa berbagai pengetahuan baru tentang logam dan teknologi pembuatan perunggu.
Kebudayaan perunggu ini bukan hanya mengubah aspek teknologi, tetapi juga membawa perubahan dalam cara hidup masyarakat Indonesia.
Di Indonesia, kebudayaan Dongson dikenal dengan temuan benda-benda perunggu yang sangat khas, seperti kapak corong, nekara, bejana, belati, dan manik-manik.
Kapak corong, yang dikenal juga dengan nama kapak sepatu, merupakan salah satu benda paling ikonik dari kebudayaan perunggu ini.
Benda-benda ini tidak hanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dalam berbagai upacara keagamaan dan ritual adat masyarakat prasejarah Indonesia.
Penyebaran kebudayaan perunggu ini terjadi di berbagai daerah Indonesia, termasuk Sumatra, Jawa, Madura, Bali, dan Kalimantan.
ADVERTISEMENT
Masyarakat yang mendiami wilayah-wilayah ini mulai mengadaptasi dan mengembangkan teknologi logam tersebut, menjadikannya bagian dari kehidupan mereka.
Proses pembuatan perunggu dan penggunaan benda-benda logam menjadi semakin maju, dan masyarakat mulai memanfaatkan logam untuk membuat berbagai alat yang lebih efisien dan tahan lama.
Selain penguasaan teknologi perunggu, masyarakat yang membawa kebudayaan ini juga menunjukkan kemajuan dalam bidang pertanian dan peternakan.
Mereka terampil dalam bertani padi, memelihara kerbau, dan beternak babi.
Selain itu, mereka juga dikenal sebagai pelaut ulung yang mampu berlayar melewati Laut China dan laut-laut selatan, menjalin hubungan perdagangan dengan berbagai daerah lain di Asia Tenggara.
Aktivitas perdagangan ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka, tetapi juga menyebarkan kebudayaan Dongson lebih luas lagi ke berbagai daerah.
ADVERTISEMENT
Kebudayaan Dongson ini tidak hanya memberikan warisan dalam bentuk benda-benda perunggu, tetapi juga memperkenalkan sistem sosial dan budaya yang lebih maju.
Proses pembuatan logam dengan teknik cire perdue, atau metode pengecoran logam, menjadi salah satu pencapaian penting dalam perkembangan teknologi pada masa itu.
Dalam sistem sosialnya, masyarakat Dongson memiliki struktur yang terorganisir, di mana kebudayaan dan agama memainkan peran penting dalam kehidupan mereka.
Upacara ritual yang melibatkan benda-benda perunggu juga menjadi simbol penting dalam menjaga keharmonisan dan ketertiban dalam masyarakat.
Perkembangan kebudayaan perunggu di Indonesia memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peradaban Nusantara.
Dengan membawa teknologi logam dan sistem sosial yang lebih maju, kebudayaan Dongson telah membentuk dasar peradaban di Indonesia pada masa prasejarah. (Khoirul)
ADVERTISEMENT
Baca Juga : Sejarah Gunung Api Purba dan Contohnya