Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Roro Jonggrang Candi Apa? Ini Kisahnya
17 Oktober 2024 12:11 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pertanyaan tentang Roro Jonggrang candi apa adalah sebuah pertanyaan yang sering muncul dalam pelajaran sejarah . Pertanyaan ini berkaitan dengan masa Hindu-Budha di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Candi adalah salah satu bangunan bersejarah di Indonesia. Setiap candi memiliki gaya arsitektur yang khas. Gaya tersebut merepresentasikan cerita yang terkandung di dalamnya.
Roro Jonggrang candi apa?
Roro Jonggrang candi apa? Inilah penjelasannya berdasarkan situs web borobudurpark.
Candi Roro Jongrang dibangun pada abad ke-9. Candi ini disebut juga dengan nama Prambanan. Candi ini merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia. Prambanan pertama kali disebutkan dalam Prasasti Syiwagrha (856 M).
Candi prambanan memiliki tiga candi utama untuk Trimurti. Candi-candi tersebut adalah Siwa sang penghancur alam semesta, Wisnu sang penjaga alam semesta, dan Brahma sang pencipta alam semesta.
Pada masa kejayaan Kerajaan Mataram kuno, Prambanan digunakan sebagai Candi Agung untuk berbagai upacara kerajaan dan keagamaan.
ADVERTISEMENT
Bangunan-bangunannya yang tinggi merupakan ciri khas arsitektur Hindu, dan denah kompleks candi berbentuk Mandala, seperti halnya Borobudur. Sebagai simbol kosmos Hindu, candi ini terbagi secara vertikal menjadi tiga bagian, baik secara vertikal maupun denah.
Ketiga bagian tersebut dibagi menjadi Jaba atau Bhurloka, Tengahan atau Bhuvarloka, dan Njeron atau Svarloka. Di Garbagriha (ruang paling dalam) candi ini terdapat arca Siwa setinggi tiga meter.
Prambanan sebagai Candi Hindu dibuat lebih tinggi dan ramping dibandingkan dengan Borobudur. Candi utama Siwa berdiri 47 meter di tengah kompleks yang dikelilingi candi-candi yang lebih kecil.
Prambanan memiliki relief di sisi dalam gerbang di sekitar tiga candi utama. Relief tersebut menceritakan kisah Ramayana dan dapat dibaca dari gerbang timur searah jarum jam di sekitar kompleks bagian dalam.
ADVERTISEMENT
Kisah Roro Jongrang
Banyak literatur yang menceritakan tentang candi Roro Jongrang. Inilah kisah selengkapnya berdasarkan tayangan berjudul Legenda Roro Jonggrang oleh channel YouTube kejarcita.
Pada suatu hari, ada sebuah kerajaan besar bernama Prambanan. Rajanya adalah seorang raksasa bernama Prabu Baka. Prabu Baka memiliki ambisi yang besar. Bersama pasukannya, ia menyerang Kerajaan Pengging.
Raja Pengging bereaksi dengan mengirim panglimanya, Bandung Bondowoso, untuk menghadapi musuh. Bandung Bondowoso begitu ganas sehingga pasukan musuh gemetar ketakutan.
Tidak butuh waktu lama bagi pasukan Prabu Baka untuk dikalahkan, meninggalkan Prabu Baka sebagai satu-satunya yang berdiri. Melampiaskan amarahnya, Prabu Baka berlari dengan ganas ke arah Bandung Bondowoso.
Malangnya, raksasa itu terluka parah oleh senjata sakti Bandung Bondowoso dalam pertempuran berdarah yang terjadi. Sambil bersorak-sorai, Bandung Bondowoso dan pasukan khususnya berbaris menuju istana Prambanan.
ADVERTISEMENT
Sesampainya di istana Prambanan, Bandung Bondowoso terkesima saat melihat seorang putri Prabu Baka yang sangat cantik jelita. Bandung Bondowoso hampir tidak percaya, karena wanita cantik ini tampak sangat berbeda dengan ayahnya, seorang raksasa.
Karena sudah jatuh cinta, ia pun melamarnya. Roro Jonggrang mau menerimanya dengan syarat Bandung Bondowoso harus membuat sumur yang dalam dan seribu candi dalam waktu satu malam saja.
Tanpa pikir panjang, Bandung Bondowoso pun menyetujui syarat Roro Jonggrang. Pada malam yang telah disepakati, Bandung Bondowoso mulai menggali sumur sesuai permintaan Roro Jonggrang.
Dengan kesaktiannya, ia berhasil menggali sumur dalam dengan cepat. Bandung Bondowoso segera melanjutkan tugas berikutnya, yaitu membangun seribu candi dengan mengerahkan seluruh pasukannya.
Ia juga meminta bantuan para makhluk halus. Lewat tengah malam, pembangunan seribu candi hampir selesai. Roro Jonggrang yang mengamati semua itu dari jauh mulai merasa cemas. Ia sebenarnya tidak ingin menikah dengan pria yang telah membunuh ayahnya.
ADVERTISEMENT
Roro Jonggrang kemudian mengumpulkan penduduk desa untuk menumbuk lesung dan membakar jerami. Akibatnya, ayam jantan mulai berkokok dan langit tampak merah terang karena api unggun.
Karena mengira hari sudah mulai terang, makhluk halus Bandung Bondowoso menjadi panik. Roro Jonggrang pun datang untuk menghitung jumlah candi yang telah selesai dibangun.
Ternyata candi yang sudah selesai dibangun kurang satu. Bandung Bondowoso menyadari bahwa Roro Jonggrang telah menipunya merasa sangat marah. Ia pun mengutuk Roro Jonggrang.
Setelah terkena kutukan itu, Roro Jonggrang benar-benar berubah menjadi arca yang menyelesaikan candi yang keseribu. Saat itu patung tersebut dikenal dengan nama Arca Roro Jonggrang.
Roro Jonggrang candi apa? Jawabannya adalah sebuah candi yang bercorak Hindu . (Fia)
ADVERTISEMENT