Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Alas Baluran dan Asal-usul Namanya
16 Desember 2024 17:34 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Ensiklopedia p2k.stekom.ac.id, di balik keindahan alamnya, Alas Baluran juga menyimpan sejarah panjang serta cerita menarik mengenai asal-usul namanya.
Sejarah Alas Baluran dan Asal-Usul Namanya
Sejarah Alas Baluran atau Hutan Baluran telah ada sejak ratusan tahun lalu dan berfungsi sebagai rumah bagi berbagai flora dan fauna endemik.
Kawasan ini ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1980 untuk melindungi ekosistem uniknya, termasuk savana, hutan mangrove, hutan musim, dan hutan hujan dataran rendah. Namun, sejarah kawasan ini telah dimulai jauh sebelum itu.
Pada masa kolonial Belanda, Alas Baluran dikenal sebagai tempat perburuan oleh para pejabat kolonial. Hutan ini dihuni berbagai satwa liar seperti banteng, rusa, dan kijang, yang menjadi incaran mereka.
ADVERTISEMENT
Selain itu, masyarakat setempat juga memanfaatkan hutan ini sebagai tempat mencari hasil hutan, seperti kayu dan tanaman obat.
Baluran juga memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Karena medannya yang sulit, kawasan ini sempat digunakan oleh para pejuang sebagai tempat persembunyian dan strategi dalam melawan penjajahan Belanda dan Jepang.
Asal-Usul Nama “Baluran” berasal dari Gunung Baluran yang berada di tengah kawasan ini. Gunung ini menjadi landmark utama hutan dan memiliki arti simbolis bagi masyarakat sekitar.
Kata “Baluran” diyakini berasal dari istilah Jawa kuno yang berarti “meluas” atau “menyebar,” menggambarkan dataran savana yang terbentang luas di sekitar gunung.
Menurut cerita rakyat, nama Baluran juga dikaitkan dengan kisah seorang raja yang memerintahkan penyebaran penduduk ke wilayah sekitar gunung.
ADVERTISEMENT
Kawasan ini kemudian diberi nama “Baluran” sebagai penanda tempat di mana kehidupan baru dimulai. Keunikan nama ini mencerminkan keberagaman budaya dan sejarah yang ada di dalam kawasan tersebut.
Saat ini, Alas Baluran terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau. Savana Bekol, salah satu bagian dari hutan ini, menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Kawasan ini dihuni oleh berbagai satwa seperti banteng, merak hijau, dan kancil.
Sejarah Alas Baluran menjadi tempat wisata alam, dan cerminan sejarah dan budaya lokal. Dengan melestarikan kawasan ini, masyarakat ikut menjaga kekayaan alam, tetapi juga mewariskan nilai-nilai sejarah yang ada di dalamnya. (Aya)
Baca juga: Sejarah Alas Donoloyo Wonogiri