Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Alas Mentaok, Cikal Bakal Kesultanan Mataram
4 Desember 2024 13:33 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Tuah Bumi Mataram, Peri Mardiono (2020), Pada masa pemerintahan Panembahan Senapati, yang merupakan pendiri Mataram, wilayah Alas Mentaok menjadi basis utama kerajaan dan pusat dari kegiatan administratif.
Sejarah Alas Mentaok
Sejarah Alas Mentaok, yang kini dikenal sebagai daerah sekitar Yogyakarta, memiliki sejarah yang mendalam dalam pembentukan Kesultanan Mataram Islam.
Pada awalnya, wilayah ini adalah sebuah hutan belantara yang dikenal sebagai "mentaok" atau "mentok", yang diberikan oleh Sultan Pajang kepada Ki Ageng Pemanahan pada sekitar tahun 1540-an.
Ki Ageng Pemanahan mendapatkan tanah ini sebagai hadiah atas jasanya dalam mengalahkan musuh-musuh Pajang, dan bersama dengan putranya, Panembahan Senapati, mereka mulai membersihkan dan mengelola tanah tersebut.
Pada tahun 1584, Panembahan Senapati mendeklarasikan berdirinya Kesultanan Mataram Islam di wilayah ini.
ADVERTISEMENT
Meskipun awalnya belum diakui oleh Kesultanan Pajang, kesuksesan Panembahan Senapati dalam memperluas wilayah kekuasaannya, terutama setelah mengalahkan Pajang, semakin mengukuhkan posisi Mataram sebagai kerajaan baru yang kuat.
Sejak saat itu, Alas Mentaok tidak hanya menjadi tempat berdirinya pemerintahan Mataram, tetapi juga simbol dari kebangkitan politik dan militer yang dimulai di bawah kepemimpinan Panembahan Senapati.
Mataram Islam terus berkembang pesat di bawah pemerintahan Panembahan Senapati, yang memperluas wilayahnya hingga ke Jawa Timur dan Jawa Barat.
Wilayah kekuasaannya meliputi daerah-daerah penting seperti Madiun, Kediri, Jipang, dan Cirebon.
Pada tahun 1587, dengan runtuhnya Kesultanan Pajang, Kesultanan Mataram Islam mulai mendapat pengakuan resmi, dan Panembahan Senapati berhasil menempatkan dirinya sebagai raja pertama dengan gelar Senapati Ing Alaga Sayidin Panatagama.
ADVERTISEMENT
Seiring waktu, Kesultanan Mataram Islam mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Agung, cucu dari Panembahan Senapati.
Sultan Agung memperluas wilayah kekuasaan Mataram, termasuk memperkenalkan kebijakan-kebijakan yang mendukung pembangunan di bidang pertanian, ekonomi, dan kebudayaan.
Itulah penjelasan mengenai sejarah Alas Mentaok, yang menjadi cikal bakal Kesultanan Mataram.
Baca Juga: Sejarah Gunung Api Purba dan Contohnya