Konten dari Pengguna

Sejarah Danau Meduyan yang Kini Jadi Objek Wisata di Indragiri

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
24 Desember 2024 9:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Danau Meduyan, Foto: Unsplash/Nick Saxby
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Danau Meduyan, Foto: Unsplash/Nick Saxby
ADVERTISEMENT
Danau Meduyan terletak di Desa Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu. Sejarah Danau Meduyan menyimpan kisah menarik yang menjadi bagian dari warisan budaya Provinsi Riau.
ADVERTISEMENT
Mengutip Jurnal Multidisiplin Teknologi dan Arsitektur, Achmad Hanafi dan Hasim As’ari, (2023: 256), Danau Meduyan adalah danau yang telah dikembangkan menjadi objek wisata. Danau ini juga memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi fasilitas olahraga air.
Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Indragiri Hulu serta pemerintah telah menyusun cara untuk mengembangkan potensi wisata danau ini. Tahun 2018, diadakan lomba pacu sampan mini sebagai bagian dari perayaan kemenangan setelah berpuasa.

Sejarah Danau Meduyan

Ilustrasi Sejarah Danau Meduyan, Foto: Unsplash/Aaron Burden
Sejarah Danau Meduyan terkait dengan asal-usul Desa Kota Lama, yang dulunya dikenal sebagai Negeri Meduyan. Danau ini memiliki mitos tentang buaya yang dipercaya oleh masyarakat sebagai penjaga danau.
Nama Danau Meduyan berasal dari kata yang berarti danau yang didatangi orang berduyun-duyun. Raja Narasinga II kemudian menamakannya Kerajaan Negeri Meduyan. Setelah pusat kerajaan dipindahkan ke Rajapura, kota ini berubah menjadi Kota Lama.
ADVERTISEMENT
Selain Danau Meduyan yang mempesona, terdapat kompleks makam para raja Indragiri, termasuk makam Raja Narasinga II. Danau Meduyan juga sering dijadikan tempat perhentian oleh para peziarah.

Serangan Buaya Penjaga Danau Meduyan

Ilustrasi Sejarah Danau Meduyan, Foto: Unsplash/Ivan Rohovchenko
Pada tahun 2019, seorang warga menjadi korban serangan buaya di Danau Meduyan. Sebagai respons terhadap kejadian tersebut, masyarakat setempat melaksanakan ritual tolak bala untuk mencegah serangan serupa di masa depan.
Setelah insiden itu, aktivitas pariwisata di danau dihentikan. Pada tahun berikutnya, wabah Corona muncul, yang semakin mengurangi jumlah wisatawan dan pemerintah tidak melanjutkan pengembangan kawasan tersebut.
Meskipun Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam telah mengevakuasi beberapa buaya dari danau, kehadiran reptil ini masih menimbulkan kekhawatiran warga. Oleh karena itu, pengunjung diimbau untuk waspada dan menghindari kegiatan yang berisiko.
ADVERTISEMENT
Demikianlah sejarah Danau Meduyan yang kini jadi objek wisata di Indragiri. Perpaduan antara sejarah Danau Meduyan dan cerita tentang serangan buaya menjadi pelajaran untuk lebih menghormati dan memahami ekosistem alami. (Nabila)