Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Keraton Surakarta yang Erat Kaitannya dengan Geger Pecinan
1 Januari 2024 22:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejarah Keraton Surakarta dengan kemegahannya merupakan warisan berharga yang mencerminkan kejayaan budaya dan sejarah Jawa. Keraton Surakarta terkait erat dengan peristiwa Geger Pecinan yang merupakan sebuah momen bersejarah.
ADVERTISEMENT
Simak lebih lanjut mengenai sejarah Keraton Surakarta di artikel ini.
Sejarah Keraton Surakarta
Menurut buku Keraton Surakarta: Sejarah dan Kearifan Lokal oleh Slamet Muljana, berikut adalah beberapa fakta sejarah Keraton Surakarta yang patut diketahui:
1. Pembentukan Keraton Surakarta
Keraton Surakarta juga dikenal sebagai Kasunanan Surakarta yang didirikan tahun 1745 oleh Sunan Pakubuwono II. Sebagai pusat pemerintahan, budaya, dan spiritualitas, keraton ini menjadi salah satu kekuatan utama di Jawa.
2. Geger Pecinan: Latar Belakang dan Pemicu
Geger Pecinan terjadi pada 1743 dan merupakan gejolak sosial dan politik di Surakarta yang dipicu oleh konflik antara masyarakat Tionghoa dan penguasa keraton.
Pemicunya adalah pembatasan hak-hak masyarakat Tionghoa dan ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan pemerintah.
3. Konflik dan Perubahan Sosial
ADVERTISEMENT
4. Peran Keraton Surakarta dalam Menengahi Konflik
Meskipun terjadi ketegangan dan pertumpahan darah selama Geger Pecinan, Keraton Surakarta berperan penting dalam menengahi konflik.
Keputusan keraton untuk mengadakan perdamaian membantu meredakan ketegangan dan menciptakan keseimbangan baru di dalam masyarakat.
5. Dampak Geger Pecinan dalam Sejarah Kesultanan
Geger Pecinan bukan hanya peristiwa lokal, melainkan memiliki dampak jangka panjang pada struktur sosial dan politik Kesultanan Surakarta.
Perubahan kebijakan terhadap masyarakat Tionghoa dan langkah-langkah untuk mencegah konflik serupa menciptakan landasan baru bagi tatanan sosial di Surakarta.
6. Pelestarian Budaya dan Keanekaragaman di Surakarta
Seiring berjalannya waktu, Surakarta terus tumbuh sebagai pusat kebudayaan yang memelihara keanekaragaman etnis dan budaya. Geger Pecinan menjadi pengingat penting akan keberagaman tersebut dan bagaimana peristiwa sejarah dapat membentuk arah perubahan.
7. Keraton Surakarta sebagai Pusat Pendidikan dan Budaya
Hingga saat ini, Keraton Surakarta tetap menjadi pusat pendidikan dan budaya yang memelihara tradisi serta mengajarkan generasi muda tentang nilai-nilai sejarah dan kearifan lokal.
ADVERTISEMENT
Peristiwa Geger Pecinan menjadi bagian tak terpisahkan dari narasi kehidupan dan perkembangan masyarakat Surakarta.
Demikian adalah sejarah Keraton Surakarta yang erat kaitannya dengan peristiwa Geger Pecinan. (SP)