Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Museum Geologi Bandung yang Penuh Makna
26 Mei 2024 23:16 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Museum Geologi merupakan sebuah tempat yang menjadi pusat peragaan berbagai data serta informasi bersifat kebumian. Sejarah Museum Geologi Bandung sendiri berkaitan erat dengan Dinas Pertambangan pada Masa Hindia Belanda.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui bahwa Museum tersebut didirikan sejak tahun 1929, kemudian direnovasi secara berkala. Setelah tahap renovasi selesai, museum di Bandung tersebut kembali dibuka untuk umum.
Dikutip dari buku Sejarah Permuseuman di Indonesia karya Agus Aris Munandar, R. Tjahjopurnomo, serta Andini Perdana, di bawah ini ada sejarah lengkap dari Museum Geologi.
Sejarah Museum Geologi Bandung
Museum yang diresmikan pada tanggal 16 Mei 1929 ini awalnya bernama Geologische Museum. Peresmiannya pada waktu itu bertepatan dengan Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik ke IV yang punya sejarah menarik.
Pembangunan Museum Geologi berawal dari keinginan dinas untuk memilih tempat penyimpanan hasil penyelidikan tambang. Hingga akhirnya terciptalah museum tersebut, pembangunannya melibatkan 300 pekerja demi mendapatkan tempat impian.
ADVERTISEMENT
Museum yang terletak di Bandung ini pernah menjadi markas Angkatan Udara oleh pemerintah Hindia Belanda saat Perang Dunia II. Hanya saja hal tersebut tidak berlangsung lama apalagi saat Jepang mulai menduduki Indonesia.
Justru Jepang adalah negara yang mengelola museum di bawah kepemimpinan Kogyo Jimusho, ia berganti nama Chisitsu Chosasho. Tidak lama setelah itu, Museum gepok Bandung dikelola oleh Djawatan Tambang serta geologi.
Pengelolaan tersebut terjadi pasca kemerdekaan Indonesia, karena tidak ada negara luar yang berhak campur tangan. Bukan hanya sejarahnya yang menarik, tetapi koleksi didalamnya sangat memanjakan mata.
Gedung museum geologi ini punya ruangan koleksi di setiap lainnya, dibedakan dengan ruangan bermacam-macam tema. Seperti lantai 1 yang punya tiga ruang utama, yaitu orientasi, sayap timur, serta sayap barat.
ADVERTISEMENT
Ruangan orientasi menawarkan peta geografi Indonesia dalam bentuk animasi, sedangkan di sayap timur terdapat sejarah perkembangan makhluk hidup. Pada ruangan sayap barat terdapat informasi hipotesis bumi hingga keadaan geologi Indonesia.
Bukan hanya itu saja, tetapi terdapat ruangan lain di lain 2 yang tidak kalah menarik. Beberapa ruangan di lantai dua memungkinkan pengunjung untuk menyaksikan penyebaran tambang emas terbesar yang ada di Indonesia.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sejarah museum geologi Bandung berkaitan dengan keberadaan penjajah Hindia Belanda.(DSI)