Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Musik Metal, Filosofi, dan Perkembangannya
28 September 2024 16:18 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dibalik musiknya yang keras dan khas, banyak orang mencari tentang sejarah musik metal. Musik metal sering dianggap sebagai genre yang bising dan mengganggu, memiliki ritme cepat, permaian gitar yang agresif, dan suara vokalis yang keras.
ADVERTISEMENT
Bagi para penyuka musik metal atau yang akrab disebut Metalheads, musik metal memberikan sebuah efek katarsis emosi seperti pelepasan dari kesibukan harian yang melelahkan.
Sejarah Metal
Sejarah metal atau heavy sering dikaitkan dengan penulis novel William Burroughs. Sejak abad ke-19, penggunaan kata heavy metal berkaitan dengan meriam atau jenis kekuatan yang besar.
Dikutip dari britannica, kata heavy metal muncul dalam lirik Steppenwolf’s “Born to be Wild” (1968).
Pada awal tahun 1970-an, kritikus rock dianggap sebagai rujukan pada gaya musik tertentu.
Band-band Inggris pertengahan tahun 1960-an seperti Cream, the Yardbirds dan the Jeff Beck Group, secara umum dianggap sebagai orang yang mengembangkan drum yang lebih berat dan suara gitar yang terdistorsi.
ADVERTISEMENT
Kemudian tahun 1970-an, Led Zeppelin, Dark Purple, dan Black Sabbath merilis Led Zeppelin II, Deep Purple in Rock dan Paranoid.
Masing-masing lagu tersebut menampilkan riff yang berat, lirik mistis, solo drum dan gitar, serta gaya vokal yang cadas.
Musik metal mulai menurun di akhir tahun 1970 karena munculnya genre disko, tetapi kembali popular bahkan lebih sukses dari sebelumnya pada tahun 1980-an ketika Def Leppard, Iron Maiden, dan Saxon memimpin musik tersebut di Inggris.
Keahlian gitar Eddie Van Halen yang menajubkan kembali menghidupkan genre musik ini.
Tak hanya itu, heavy metal menjadi fenomena di seluruh dunia dengan keberhasilan Scorpions dari Jerman dan band-band lain dari Jepang.
Gaya heavy metal yang lebih popular secara luas hampir mengambil alih arus utama musik populer pada akhir 1980-an, tetapi koherensi genre tersebut runtuh sekitar pergantian dekade.
ADVERTISEMENT
Band-band seperti Guns N' Roses dan Nirvana menarik penggemar ke arah yang berbeda dan banyak penggemar juga membelot ke musik rap.
Sepanjang 1990-an, banyak bintang dari dekade sebelumnya seperti Van Halen, Metallica, dan Osbourne yang mengalami kesuksesan berkelanjutan bersama grup-grup baru.
Grub tersebut seperti Soundgarden, tetapi nama heavy metal lebih jarang digunakan untuk memasarkan grup-grup ini atau untuk mendefinisikan komunitas penggemar mereka.
Filosofi Musik Metal
Mengutip peterdevriesguitar, Glenn Tipton dari band Judas Priest berpendapat, musik heavy metal muncul terinspirasi dari area industri di Inggris yang terdapat banyak pabrik produksi logam terutama baja.
Musik heavy metal mereferensikan suara bising dari pekerja pabrik baja. Suara tersebut memberikan kesan ekstrem, baik dalam segi gaya bermusik, berpakaian, dan gaya hidup pemain musik serta penggemarnya.
ADVERTISEMENT
Namun, studi yang dilakukan oleh Universitas Queensland di Australia, fakta mendengarkan musik ekstrem seperti heavy metal dapat membantu mengurangi tingkat kemarahan dan stres seseorang.
Hal ini terjadi karena otak melepaskan hormon endorfin yang berperan untuk meningkatkan mood saat menikmati musik metal yang enerjik.
Itulah sejarah metal dan filosofinya, meskipun memiliki suara yang bising, metal mampu memberikan manfaat bagi kesehatan mental dan emosional seseorang.
Baca juga: Sejarah Biola, Jenis, dan Perkembangannya