Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said terhadap VOC
4 Desember 2024 13:36 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said adalah salah satu babak penting dalam sejarah perjuangan melawan penjajahan di Nusantara.
ADVERTISEMENT
Perlawanan ini berlangsung pada abad ke-18, tepatnya selama Perang Jawa yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Kerajaan Mataram dan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie).
Selain memperjuangkan kedaulatan, kedua tokoh juga melawan dominasi ekonomi dan politik yang merugikan rakyat.
Latar Belakang Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said Melawan VOC
Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said terhadap VOC terjadi pada pertengahan abad ke-18. Di era ini, kerajaan Mataram mengalami kemunduran akibat tekanan dari VOC .
Perpecahan di kalangan bangsawan dan campur tangan VOC dalam urusan internal kerajaan memicu ketidakpuasan di berbagai pihak.
Pangeran Mangkubumi, adik Raja Pakubuwana II merasa haknya diabaikan setelah VOC mendukung pengangkatan raja baru. Di sisi lain, Mas Said dengan julukan Pangeran Sambernyawa juga merasa bahwa kebijakan VOC menindas rakyat kecil.
ADVERTISEMENT
Dukungan terhadap VOC membuat sistem ekonomi Mataram semakin rapuh, terutama dengan penarikan pajak yang tinggi.
Ketidakpuasan ini akhirnya mendorong keduanya untuk memimpin perlawanan bersenjata demi mengembalikan kedaulatan dan keadilan di tanah Jawa.
Jalannya Perlawanan
Adapun alur perlawanan dari Pangeran Mangkubumi dan Mas Said melawan VOC adalah sebagai berikut:
1. Koalisi strategis antara Pangeran Mangkubumi dan Mas Said
Awalnya, Pangeran Mangkubumi dan Mas Said berjuang secara terpisah. Mas Said bergerak di wilayah Surakarta dan mengandalkan pasukan rakyat. Sementara itu Pangeran Mangkubumi membangun kekuatan di wilayah pedalaman Yogyakarta.
Pada tahun 1746, keduanya sepakat membentuk aliansi untuk memperkuat perjuangan. Perlawanan mereka berfokus pada penyerangan terhadap pos-pos VOC dan kerajaan Mataram yang dianggap menjadi boneka penjajah.
Pasukan gabungan ini berhasil menguasai beberapa wilayah strategis sehingga memperlemah pengaruh VOC di Jawa.
ADVERTISEMENT
2. Taktik gerilya melawan VOC
VOC memiliki pasukan yang terorganisir dengan baik, tetapi Pangeran Mangkubumi dan Mas Said menggunakan taktik gerilya untuk melakukan perlawanan.
Mereka memanfaatkan kondisi geografis Jawa, seperti hutan lebat dan pegunungan untuk menyergap musuh secara tiba-tiba. Taktik ini terbukti efektif dalam mengguncang stabilitas VOC dan sekutunya.
3. Kesepakatan Giyanti
Pada tahun 1755, VOC merasa kesulitan menghadapi perlawanan yang terus meningkat. Mengutip dari buku Sejarah Perjuangan Umat Islam Indonesia, Abdul Haris (2024:110), kondisi demikian memaksa mereka untuk mencari jalan damai melalui Perjanjian Giyanti.
Dalam perjanjian ini, Pangeran Mangkubumi diberi wilayah Yogyakarta dan diangkat sebagai Sultan Hamengkubuwana I.
Sedangkan Mas Said melanjutkan perjuangan hingga akhirnya mendapatkan wilayah Sukowati pada tahun 1757 melalui Perjanjian Salatiga.
Demikian sejarah singkat perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said terhadap VOC. (rd)
ADVERTISEMENT