Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Pura Meru yang Terbesar di Pulau Lombok
15 Desember 2024 23:14 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Banyak pengunjung dari berbagai daerah dan negara untuk menikmati keindahan arsitektur serta merasakan suasana spiritual yang ada.
Pura Meru tidak hanya berperan penting dalam kehidupan keagamaan, tetapi juga dalam pengembangan ekonomi melalui pariwisata.
Sejarah Pura Meru
Sejarah Pura Meru memberikan pengetahuan yang mendalam tentang perkembangan agama Hindu di Lombok , khususnya pada masa kerajaan-kerajaan Hindu di Nusantara.
Mengutip Indonesia.go.id, Pura Meru merupakan bangunan cagar budaya nasional yang ditetapkan pada 26 Februari 2007 melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional nomor PM.19/PW.007/MKP/2007.
Dibangun pada tahun 1720 oleh I Gusti Anglurah Made Karangasem, wakil dari Kerajaan Karangasem Bali di Lombok, pura ini dan Taman Mayura menjadi saksi bisu masa kejayaan Kerajaan Karangasem Bali yang pernah menguasai Lombok.
ADVERTISEMENT
Bangunan tersebut dirancang sebagai tempat persembahyangan bagi masyarakat Hindu dari berbagai kerajaan kecil di sekitar Mataram yang berhasil ditaklukkan oleh Kerajaan Karangasem.
Dalam Babad Lombok disebutkan bahwa agama Hindu mulai masuk ke Lombok pada tahun 1691, ketika sebagian besar penduduknya yang merupakan suku Sasak masih menganut agama Islam.
Asal mula bernama Meru karena singkatan dari Semeru, gunung tertinggi di Jawa Timur yang dianggap suci oleh Kerajaan Singosari. Pura Meru juga dipersembahkan untuk tiga dewa utama dalam agama Hindu, yaitu Brahma, Siwa, dan Wisnu.
Arsitektur Pura Meru mencerminkan keindahan dan kekayaan budaya Hindu. Proses pembangunannya melibatkan banyak seniman dan pengrajin yang ahli, sehingga menghasilkan karya seni yang bernilai tinggi.
Setiap detail dalam arsitektur Pura Meru memiliki arti dan tujuan. Ornamen yang ada di dinding dan atap umumnya menggambarkan kisah-kisah dari kitab suci Hindu, seperti Ramayana dan Mahabharata.
ADVERTISEMENT
Itulah sejarah Pura Meru yang tidak hanya berfungsi sebagai hiasan, tetapi juga sebagai sarana pendidikan bagi generasi selanjutnya. (Suci)