Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Saxophone yang Hadir sebelum Perang Dunia I
28 September 2024 16:21 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Instrumen ini terbuat dari logam, biasanya kuningan dan memiliki bentuk konus yang memberikan karakter suara yang khas.
Berkat fleksibilitas dan kemampuannya menghasilkan nada yang dinamis, instrumen ini sering digunakan dalam berbagai genre musik , seperti jazz, klasik, dan pop.
Sejarah Saxophone
Mengenal sejarah saxophone merupakan hal yang menarik karena alat musik ini hadir sekitar Perang Dunia I. Mengutip britannica, saxophone pertama kali diciptakan oleh Charles Auguste Sax, seorang perajin instrumen musik Belgia pada tahun 1846.
Charles Auguste Sax adalah seorang pengusaha dan perajin yang berdedikasi untuk menciptakan instrumen musik yang mudah dimainkan daripada klarinet dan oboe, serta memiliki suara yang lebih keras dan stabil.
Ia berhasil menciptakan saxophone dengan menggunakan kombinasi dari desain klarinet dan oboe, serta menambahkan beberapa fitur unik yang membuatnya lebih berbeda dari instrumen lainnya.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya, instrumen ini memiliki beberapa jenis seperti saxophone soprano, alto, tenor, bariton, dan bass. Setiap jenis memiliki ukuran dan suara yang berbeda-beda.
Mulanya saxophone dirancang untuk digunakan dalam orkestra dan band militer. Seiring perkembangannya, saxophone mulai digunakan secara luas dalam berbagai jenis musik, termasuk jazz , blues, dan musik klasik.
Pemain saxophone seperti John Coltrane dan Charlie Parker memainkan peran penting dalam pengembangan jazz pada abad ke-20.
Suara alat musik satu ini memiliki kualitas yang sangat langka karena saat ini belum ada instrumen bas yang digunakan seperti saxophone. Saxophone membuat suara yang lembut, bergetar, sangat kuat, dan mudah diturunkan intensitasnya.
Karakter suara tersebut tidak menyerupai kayu apa pun yang terdengar dalam orkestra, kecuali pada nada E dan F rendah klarinet bas.
ADVERTISEMENT
Kepopularannya di Amerika Serikat sekitar Perang Dunia I menjadikannya sebagai musik militer yang kemudian diadopsi dalam band dansa.
Saxophone jarang digunakan sebagai instrumen konser, namun cukup menonjol dalam musik genre jazz karena menjadi alat improvisasi utama dalam mencari melodi.
Itulah sejarah saxophone dari pengembangan teknis dan penggunaannya dalam berbagai konteks musik dan budaya.
Dalam konteks Indonesia, saxophone digunakan dalam berbagai jenis musik tradisional dan modern, serta dalam upaya penanaman nilai kearifan lokal melalui folklore.