Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Supersemar beserta Dampaknya bagi Bangsa Indonesia
11 Maret 2024 9:18 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, sejarah Supersemar beserta dampaknya bagi bangsa Indonesia perlu diketahui.
Sejarah Supersemar
Menjelang masa akhir orde lama, situasi di Indonesia mulai benar-benar kacau. Mengatasi hal ini, Ir Soekarno yang saat itu menjabat sebagai Presiden Indonesia pertama menandatangani Surat Perintah Sebelas Maret atau biasa disingkat Supersemar.
Sama seperti namanya, proses penandatangan Supersemar terjadi pada tanggal 11 Maret 1966. Adanya peristiwa Supersemar juga menjadi salah satu dampak yang terjadi karena tragedi G30S/PKI pada aspek politik.
Supersemar merupakan surat perintah yang ditujukan kepada Soeharto yang kala itu menjabat Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban atau disingkat Pangkopkamtib.
Perintah ini dilakukan agar dapat mengambil seluruh tindakan yang dianggap perlu untuk penyelesaian kondisi keamanan serta ketertiban yang saat itu memang dinilai sangat buruk.
ADVERTISEMENT
Supersemar yang ada saat ini adalah versi yang dirilis dari Markas Besar TNI Angkatan Darat. Hingga sekarang, keberadaan naskah asli Supersemar yang diinstruksikan oleh Presiden Soekarno dari Istana Bogor masih ditelusuri.
Dampak Supersemar
Adanya Supersemar juga memberikan beberapa dampak bagi bangsa Indonesia yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Hancurnya Paham Komunisme
Salah satu dampak positif dari adanya Supersemar yaitu hancurnya paham komunisme yang ada di dalam negara Indonesia. Supersemar sanggup memberantas semua anggota PKI yang ada di dalam negara Indonesia saat itu.
2. Hilangnya Pengaruh dari Blok Timur
Dengan adanya Supersemar, keberadaan PKI di Indonesia mulai bisa dibubarkan serta semua pentolannya juga mulai dimusnahkan.
Oleh karena itu, tangan dari Blok Timur di wilayah Indonesia pun ikut hilang. Hal ini menjadikan Indonesia daoat terlepas dari adanya pengaruh Blok Timur.
ADVERTISEMENT
3. Indonesia Lebih Condong ke Blok Barat
Kedudukan Soeharto ketika itu semakin menguat sampai menjadikan Indonesia yang pada awalnya contong ke blok timur beralih ke arah blok barat.
Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya kebijakan luar negeri Indonesia yang memberi dukungan untuk Amerika serta normalisasi hubungan luar negeri dengan negara Malaysia.
Demikian penjelasan sejarah Supersemar beserta dampaknya bagi bangsa Indonesia. (ARH)