Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Tembok Berlin sebagai Saksi Bisu Peristiwa Kelam
25 Januari 2024 23:22 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ikon Perang Dingin mulai dibentuk tanggal 13 Agustus 1961 yang memisahkan Jerman Timur dan Jerman Barat, yaitu Tembok Berlin. Sejarah Tembok Berlin ini berawal dari pembagian wilayah Jerman menjadi dua wilayah utama oleh pihak sekutu.
ADVERTISEMENT
Awalnya, pemerintah Republik Demokratik Jerman (RDJ) atau Jerman Timur mulai membentangkan kawat berduri dan membangun beton penghalang. Tujuan pembangunan ini untuk mencegah adanya fasis yang masuk dari Jerman Barat ke Jerman Timur.
Dikutip dari buku Sejarah Detik2 Runtuhnya Tembok Berlin karya Pusat Data dan Analisa Tempo, berikut sejarah lengkap dari Tembok Berlin.
Sejarah Tembok Berlin
Sejarah Tembok Berlin berawal dari pembagian wilayah Jerman oleh pihak Sekutu setelah Perang Dunia II. Jerman yang dikuasi oleh empat negara pada tahun 1949 terbagi menjadi dua wilayah utama.
Wilayah tersebut adalah Jerman Timur dan Jerman Barat yang kondisinya sangat berbanding terbalik. Di mana Jerman Timur yang dikuasai oleh Uni Soviet sedang mengalami kemerosotan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Hal ini terjadi karena para buruh yang melakukan mogok kerja. Kondisi ini tentu berbeda dengan yang terjadi di Jerman Barat yang dikuasi oleh negara dengan paham kapitalis.
Oleh karena itu, perbatasan antara Jerman Timur dan Jerman Barat ditutup oleh Wilhelm Pieck sebagai pemimpin Jerman Timur pada 1952. Tujuannya tentu saja untuk mencegah penduduk Jerman Timur yang hendak melarikan diri ke Jerman Barat.
Sayangnya, banyak rakyat Jerman Timur yang berhasil menyusup keluar dari wilayah-wilayah dan masuk ke Jerman Barat. Hingga akhir tahun 1950-an, sekitar tiga juta warga Jerman Timur berhasil kabur ke Jerman Barat.
Hal ini segera diatasi oleh pihak Jerman Timur pada 13 Agustus 1961 dengan mulai membangun pagar penghalang menggunakan pagar berduri. Penggunaan pagar berduri ini sengaja dilakukan agar tidak ada lagi penduduk Jerman Timur yang melarikan diri.
ADVERTISEMENT
Dua minggu kemudian, pemerintah Jerman Timur kembali membangun pagar menggunakan tembok beton sepanjang 40 km. Tembok beton ini kemudian disebut sebagai Tembok Berlin yang memiliki panjang total mencapai 140 km.
Sejarah Tembok Berlin menjadi bukti mencekamnya keadaan di Jerman pada zaman dahulu, tepatnya setelah Perang Dunia II.
Setelah Tembok Berlin dibangun, warga Jerman Timur dan Jerman Barat hanya bisa melewati perbatasan melalui pos pemeriksaan. (DSI)