Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Waduk Krenceng di Cilegon dan Mitosnya
15 Desember 2024 23:13 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Waduk Krenceng ini terletak tiga wilayah kelurahan, yaitu yang pertama Lingkungan Rawa Gondang, Kelurahan Citangkil, yang kedua merupakan Lingkungan Kubangbale, Kelurahan Taman Baru, dan yang ketiga Lingkungan Cimerak, Kelurahan Kebonsari.
Sejarah Waduk Krenceng
Dikutip dari situs fpik.unpad.ac.id, sejarah Waduk Krenceng sudah berusia selama 42 tahun dan pembangunan waduk ini digunakan sebagai tempat penampungan air dari sungai Rawa Dano.
Waduk Krenceng juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan air pada industri perusahaan di Kota Cilegon dan menjadi lokasi wisata yang menarik bagi masyarakat.
Letak lokasi Waduk Krenceng rupanya tak jauh dari pusat kota, hanya membutuhkan sekitar 5 km atau sekitar 15 menit perjalanan dari pusat Alun-alun Kota Cilegon menuju destinasi.
Waduk Krenceng memiliki pesona alam yang menakjubkan dan memberikan perasaan tenang, nyaman, dan tenteram. Di tengah-tengah Waduk Krenceng akan tampak seperti gambar lingkaran yang berisi air bening.
ADVERTISEMENT
Namun, Waduk Krenceng ini memiliki mitos yang dipercaya oleh masyarakat. Masyarakat Kota Cilegon mempercayai adanya penguasa Waduk Krenceng yang bernama Ki Bujal.
Diyakini juga bahwa sudah ada beberapa masyarakat yang melihat adanya sosok Ki Bujal, yang konon perawakan tubuhnya memiliki kepala setinggi perkampungan di Cimerak, Desa Kebonsari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon.
Kejadian di zaman dahulu terdapat banyak masyarakat yang tenggelam di Waduk Krenceng dan saat orang-orang tersebut berhasil selamat, orang-orang itu menceritakan tentang adanya makam di dasar danau seperti dirawat oleh seseorang.
Seseorang yang merawat makam di dasar danau itu berpenampilan rapi, bersih, dan nyaman.
Namun, terdapat juga mitos bahwa terdapat seseorang yang berburu burung, kemudian orang tersebut mendengar letusan bunyi senapan dan terlihat burung tersebut yang kena.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, saat seseorang itu melihat burung yang terkena senapan, ternyata yang terkena bukanlah burung, melainkan pusar yang sangat besar.
Demikian merupakan sejarah Waduk Krenceng yang berada di Kota Cilegon dan mitos kepercayaan masyarakat. (Sis)