Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tapak Tilas Peristiwa Geger Pecinan Batavia Tahun 1740-an
20 Oktober 2023 21:07 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Geger Pecinan Batavia merupakan peristiwa tragis yang pernah terjadi pada masa pendudukan VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie). Peristiwa tersebut adalah pembantaian terhadap etnis Tionghoa oleh VOC.
ADVERTISEMENT
VOC melakukan pembantaian terhadap Tionghoa dengan cara membakar rumah-rumahnya serta mengeksekusi. Tindakan itu tentu membuat masyarakat Tionghoa mengambil sikap, yakni dengan melarikan diri ke Jawa Tengah dan mencari sekutu.
Peristiwa Geger Pecinan Batavia
Geger Pecinan Batavia adalah peristiwa tragis yang pernah terjadi pada tahun 1740-an. Peristiwa tersebut bermula dari pembantaian VOC terhadap masyarakat etnis Tionghoa di Batavia pada 9 – 10 Oktober 1740.
Tindakan tersebut mengakibatkan sejumlah kerugian bagi masyarakat Tionghoa karena rumah-rumahnya dibakar dan banyak orang yang dieksekusi. Kondisi yang kacau itu tentu membuat masyarakat Tionghoa mengambil tindakan.
Masyarakat Tionghoa kemudian melarikan diri ke Jawa Tengah dan bergabung membentuk kekuatan bersama Mataram. Dikutip dari buku Merayakan Negara Mematrikan Tradisi karya Ramdhon (2020:62), krisis akibat Geger Pecinan di Batavia dimanfaatkan Kartasura.
ADVERTISEMENT
Semula Pakubuwana II memberi dukungan kepada Tionghoa untuk melawan VOC. Bahkan, para pemimpin masyarakat Tionghoa telah bersumpah untuk setia kepada Sunan Pakubuwana II, Raja Mataram untuk berjuang bersama melawan VOC.
Namun, kekalahan terjadi di sejumlah tempat. Dikutip dari buku yang sama, Ramdhon (2020: 62), kekalahan tersebut kemudian membalik sikap Pakubuwana II untuk kembali mendukung dan mempertahankan hubungan dengan VOC.
Kondisi itu tentu mengakibatkan masalah baru. Konflik menjadi semakin besar karena melibatkan Cakraningrat IV dari Madura dan garnisun VOC di Kartasura.
Ketika Sunan Pakubuwana II melarikan diri ke Magetan, keraton pun direbut oleh Laskar Jawa dan Tionghoa. Kemudian, Sunan Amangkurat IV diangkat menjadi Raja Mataram dan dikenal dengan julukan Sunan Kuning.
ADVERTISEMENT
Akibat rangkaian konflik Geger Pecinan di Batavia, Keraton Kartasura pun mengalami kehancuran. Setelah peristiwa panjang, Keraton Kartasura pun kembali ke Pakubuwana II.
Berdasarkan ulasan di atas, jelas bahwa Geger Pecinan di Batavia terjadi karena tindakan VOC terhadap Tionghoa. Tindakan tersebut tidak berhenti di tahun 1740 sebab terus berlangsung ke wilayah Jawa Tengah dan memicu konflik di Kartasura. (AA)