Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tata Cara Tradisi Wetonan dalam Adat Jawa
7 Oktober 2024 21:47 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seiring perkembangan zaman, ternyata masih banyak yang mencari tata cara tradisi wetonan dalam adat Jawa. Tradisi Wetonan merupakan salah satu praktik adat yang kaya akan makna.
ADVERTISEMENT
Tradisi ini berhubungan dengan hari lahir seseorang berdasarkan kalender Jawa yang menggabungkan unsur-unsur spiritual dan kultural.
Melalui tata cara ini, masyarakat tidak hanya merayakan hari lahir secara individual tetapi juga memperkuat ikatan keluarga dan komunitas.
Tata Cara Tradisi Wetonan dalam Adat Jawa
Tata cara tradisi wetonan dalam adat Jawa masih sering dicari oleh masyarakat yang ingin menyelenggarakan selamatan. Mengutip iainutuban.ac.id, istilah selamatan berasal dari bahasa Arab yakni ‘salamah’ yang berarti selamat atau bahagia.
Selamatan diadakan sebagai bentuk syukur atas kelahiran seseorang ke bumi. Selain rasa syukur, selamatan weton juga dipercaya sebagai bentuk tolak bala akan diri seseorang.
Weton dihitung berdasarkan hari lahir yang berkaitan dengan penangggalan masehi dan kalender Jawa.
ADVERTISEMENT
Pada hari weton yang jatuh setiap tahun, keluarga biasanya mengadakan syukuran atau selamatan. Ini berupa doa bersama dan penyajian makanan khas.
Makanan yang disajikan dalam acara tersebut sering kali memiliki makna simbolis, seperti nasi tumpeng dan lauk pauk yang melambangkan rasa syukur.
Keluarga yang memiliki hajat mengundang kerabat dekat untuk hadir dalam acara syukuran sebagai bentuk silaturahmi.
Syukuran ini menjadi momen untuk berbagi kebahagiaan dan mempererat hubungan antaranggota keluarga.
Acara dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama atau sesepuh desa untuk memohon berkah dan keselamatan bagi individu yang merayakan weton. Lalu, makanan dibagikan ketika doa bersama sudah selesai.
Setelah makanan dibagi, para undangan akan mengucapkan kabul kajate kepada shohibul hajat atau yang pemilik hajat.
ADVERTISEMENT
Shohibul hajat berharap agar apa yang menjadi keinginan bisa diijabahi atau dikabulkan oleh Allah SWT.
Itulah tata cara tradisi wetonan dalam adat Jawa. Tradisi wetonan memiliki tujuan mulai dari menentukan hari baik hingga memperkuat hubungan sosial dalam masyarakat.
Pelestarian tradisi weton tidak hanya menjaga warisan budaya Jawa, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.