Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Upacara Kasada: Sejarah, Makna, dan Praktik Pelaksanaannya
24 Agustus 2024 23:20 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pramita, Indriyani, dan Hakim dalam Etnobotani Upacara Kasada Masyarakat Tengger, di Desa Ngadas, Kecamatan Malang, Poncokusumo, Kabupaten Malang juga menyebutkan bahwa upacara Kasada dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas melimpahnya hasil bumi masyarakat Tengger.
Jika ingin tahu tentang sejarah dan makna upacara Kasada, simak informasinya dalam bacaan berikut.
Sejarah Upacara Kasada
Upacara Kasada atau Yadnya Kasada adalah suatu bentuk tradisi yang diselenggarakan masyarakat Suku Tengger setiap setahun sekali di tanggal 15, bulan ke-10 berdasarkan kalender Tengger. Sejarah Yadnya Kasada diperkirakan berawal dari kisah Jaka Seger dan Roro Anteng yang merupakan keturunan dari Raja Majapahit.
Di tahun kedua pernikahannya, mereka belum dikaruniai anak, sehingga melakukan pertapaan di Gunung Bromo untuk meminta keturunan kepada Sang Hyang Widhi Wasa. Di tengah pertapaan tersebut, mereka juga berjanji untuk mengorbankan anaknya ke kawah Gunung Bromo apabila doanya terkabulkan.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, keduanya memperoleh 25 anak dan merawatnya dengan baik, tetapi lupa akan janji yang pernah dibuatnya dan enggan menceritakan hal tersebut kepada anak-anaknya. Akhirnya, anak terakhir mereka, Kusuma diputuskan untuk dikorbankan.
Kusuma juga berpesan kepada keluarga serta seluruh masyarakat Tengger, jika dirinya telah menjadi tumbal dan meminta persembahan setiap tanggal 15 di bulan Kasada. Hal itulah yang menjadi latar belakang pelaksanaan upacara Kasada setiap tahunnya.
Makna Upacara Kasada
Pada dasarnya, upacara Kasada dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Suku Tengger yang mendiami 4 kabupaten di sekelilingnya. Masyarakat setempat memaknai tradisi ini sebagai bentuk penghormatan terhadap Kusuma yang telah mengorbankan diri.
Lebih dari itu, masyarakat Tengger juga memaknainya bahwa Gunung Bromo adalah alam suci yang sudah memberikan mereka penghidupan, sehingga mereka perlu menghormatinya dengan menghaturkan sesembahan berupa hasil alam di Kawah Gunung Bromo.
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan Upacara Kasada
Seperti penjelasan sebelumnya, pelaksanaan upacara Kasada dilakukan tanggal 15 bulan Kasada dalam penanggalan Suku Tengger. Dalam upacara adat ini, masyarakat akan membawa sesaji besar untuk dilarungkan di kawah Gunung Bromo. Adapun pelaksanaan upacara Kasada adalah:
Itulah informasi penting mengenai sejarah upacara Kasada, makna, dan pelaksanaannya. [ENF]