Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Upacara Ngaben: Asal Usul dan Prosesinya
10 Juli 2024 19:57 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ritual Pemakaman Ngaben oleh Satyo Pijar, dalam agama Hindu, terdapat kepercayaan bahwa tubuh manusia yang meninggal akan dikremasi. Upacara kremasi tersebut dikenal dengan julukan ngaben. Tujuannya yakni menyucikan roh yang telah tiada.
Lantas, bagaimana asal usul dan prosesi dari upacara Ngaben tersebut?
Asal Usul Upacara Ngaben
Dalam bahasa Bali , ngaben mempunyai konotasi positif yang disebut dengan istilah Plebon. Plebon sendiri terdiri dari kata lebu yang berarti lebu dan lebuh yang berarti tanah atau pertiwi. Ada dua cara untuk menjadikan tanah yakni ngaben atau dibakar dan menanam ke dalam tanah atau metanem.
Upacara Ngaben diyakini membantu proses berpisahnya ahnya atma dari badan kasar. Selain itu, dalam upacara ini juga memastikan atma pergi dengan damai dan tenang ke alam lain. Inilah mengapa upacara Ngaben dianggap sangat penting bagi pemeluk Hindu di Bali.
ADVERTISEMENT
Dalam kepercayaan Hindu di Bali, manusia memiliki badan halus, badan kasar, dan karma. Badan kasar terbentuk dari lima unsur atau Panca Maha Bhuta yang terdiri dari akasa atau ruang hampa, bayu atau angin, apah atau zat cair, pertiwi atau zat padat, dan teja atau zat panas.
Kelima unsur tersebut menjadi satu sehingga membentuk fisik yang digerakkan atma atau roh. Saat meninggal, yang mati hanya badan kasar, sedangkan atma manusia tetap hidup. Adanya upacara Ngaben sangat penting karena keluarga bisa membebaskan arwah orang meninggal dari ikatan duniawi menuju surga.
Prosesi Upacara Ngaben
Upacara Ngaben dimulai dengan ritual bernama Ngulapin yang merupakan permohonan restu pada Dewi Surga oleh pihak keluarga. Ritual ini dilakukan pada Pura Dalem. Prosesi berikutnya adalah upacara Maseh Lawang di bibir kuburan dengan tujuan memulihkan kerusakan jenazah secara simbolis.
ADVERTISEMENT
Langkah berikutnya yakni upacara Mabersih atau Mesiram, yakni memancingkan jenazah yang dilakukan di kuburan atau rumah duka. Tahap selanjutnya yakni upacara Ngaskara, yakni penyucian jiwa tahap awal yang dilanjutkan Nerpana, yakni persembahan sesajen pada jiwa orang yang meninggal.
Adapun puncak dari upacara Ngaben yakni Ngeseng Sawa atau pembakaran jenazah. Nah itu dia sekilas pembahasan mengenai asal usul dan prosesi upacara Ngaben.(LAU)