Konten Media Partner

Mulut Disumpal Ayat Suci, Balita di Riau Dibunuh Ayahnya sebab Bisikan Genderuwo

17 Februari 2020 15:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
POLISI lakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumah ayah yang bunuh anak kandungnya sendiri gara-gara dapat bisikan dari genderuwo, Senin, 17 Februari 2020.
zoom-in-whitePerbesar
POLISI lakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumah ayah yang bunuh anak kandungnya sendiri gara-gara dapat bisikan dari genderuwo, Senin, 17 Februari 2020.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Gara-gara mendapat bisikan dari makhluk halus sejenis genderuwo, seorang ayah di Pekanbaru, HE, tega membunuh anak kandungnya sendiri berusia tiga tahun.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Tampan, AKP Juper Lumban Toruan, Senin, 17 Februari 2020, mengatakan, pembunuhan itu terjadi di Perumahan Griya Cipta, Jalan Cipta Karya, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, sekitar pukul 03.00 WIB dinihari tadi.
Polisi mendapat informasi dari warga langsung melakukan olah TKP.
AKP Juper Lumban Toruan menjelaskan, dari hasil olah TKP dan pemeriksaan pelaku, terungkap jika pembunuhan itu akibat sesuatu sulit diterima akal sehat.
Ia menjelaskan, pelaku mendapat bisikan dari makhluk halus genderuwo agar menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri. Itu dilakukan karena istrinya kerap diganggu makhluk halus.
"Pengakuan (pelaku) ada bisikan penyakit istrinya yang dirasuki genderuwo bisa dipindahkan ke anaknya. Kemudian untuk mematikan genderuwo tersebut dengan cara membunuh anaknya sendiri," ujar Juper.
ADVERTISEMENT
Mendapat bisikan seharusnya sangat sulit dicerna akal sehat itu, tersangka langsung menghabisi nyawa anaknya.
AYAH kandung, HE, usai membunuh anak kandungnya sendiri berumur 3 tahun gara-gara terima bisikan genderuwo.
Sebelum dibunuh, balita berinisial F itu disumbat dengan potongan kertas kitab suci dan dibakar tepat di mulut korban.
Setelah itu, korban dicekik dengan menggunakan tali jemuran baju hingga hembusan nafas terakhir.
Polisi telah mengamankan HE ke Polsek Tampan. Polisi masih terus menyelidiki kasus aneh berbau klenik yang masih saja terjadi di zaman keterbukaan informasi ini.