Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Soal Perempuan Kuansing yang Diusir Warga karena Poliandri, Ini Penjelasan Kades
8 Juni 2022 15:45 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, TELUK KUANTAN - Warga Desa Seberang Teluk, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) heboh.
ADVERTISEMENT
Pemicunya, seorang perempuan di desa tersebut disebut-sebut memiliki suami lainnya (poliandri) di desa tetangga.
Padahal, ia telah menikah dengan suami sekarang serta belum cerai. Warga kemudian mengusir ia dan suaminya dari desa, Selasa malam (7/6/2022).
Namun, Kepala Desa Seberang Teluk, Kuantan Tengah, Kuswanto, membantah jika perempuan yang diusir warga itu poliandri atau satu perempuan punya 2 suami.
"Memang tidak ada yang bisa membuktikan kalau perempuan itu memiliki dua suami. Akan tetapi warga seringkali menyampaikan itu (poliandri)," ujar Kades Seberang Taluk, Kecamatan Kuantan Tengah, Kuswanto, Rabu (8/6/2022).
Warga, tuturnya, sudah sangat resah dengan perbuatan sang istri yang tinggal bersama suaminya di Desa Seberang Taluk.
Namun, Kades Kuswanto menyebut perempuan itu bukan punya 2 suami, melainkan miliki selingkuh di desa tetangga.
ADVERTISEMENT
"Tapi memang tidak ada bukti dia memiliki dua suami, tapi warga menyebut itu," katanya.
Kuswanto menceritakan, warga sudah sering melihat wanita bersuami itu jalan dengan pria lain. Diduga, jelasnya, laki-laki tersebut selingkuhan.
Namun, suami tidak berani memberi teguran. Sehingga muncul kecurigaan kalau sang istri ini diduga memiliki dua suami.
Menurut Kuswanto, persoalan ini memang sudah lama menjadi pembicaraan masyarakat dan sudah pernah diselesaikan sebelumnya.
"Sebenarnya adat yang mengusir, karena memang sudah tidak sesuai dengan norma adat di kampung kita," katanya.
Perempuan tersebut bersama suaminya, lanjut Kuswanto, diusir pada Selasa malam. "Perempuan tidak boleh lagi pulang ke kampungnya," kata Kades.
"Kalau di kampung dia tidak berani melakukan, pasti ditangkap warga, tapi dilakukan diluar kampung jalan sama pria lain," katanya.
ADVERTISEMENT