Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Laporan: HASBULLAH TANJUNG
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Minggu, 13 Oktober 2019, Tifatul juga mengajak ratusan kader baru PKS di Pekanbaru untuk bisa bersama-sama membangun bangsa kedepannya.
Mantan Menkoinfo ini kemudian mengajak para kader baru untuk bersyukur karena diberi sensitifitas terhadap penegakan amar Maruf nahi mungkar sehingga hatinya digerakkan untuk mengikuti Training Orientasi PKS.
Sebab, menurutnya saat ini banyak tokoh yang mengaku intelek tapi enggan untuk menegakkan amar Maruf nahi mungkar. Bahkan tak jarang mereka malah menghalangi.
"Harusnya mereka-mereka ini lebih hebat menerapkan amar maruf nahi mungkar dengan ilmunya dibanding bapak ibu di sini, ulama saja dilarang ceramah. Ada yang profesor juga," tutupnya.
Hal tersebut disampaikannya usai memberi pengarahan kepada ratusan kader baru PKS di kegiatan Training Orientasi PKS (TOPKS).
ADVERTISEMENT
"Kita ingin mengajak mereka membangun bangsa ini supaya bangsa ini bisa adil dan sejahtera. Jadi TOP ini rutin kita lakukan supaya semakin kuat dukungan untuk program PKS," ujar Tifatul.
Ia mengakui, tahun 2019 ini PKS meraup suara sangat signifikan dari semula hanya 8 juta suara bertambah jadi 11 juta lebih.
"Kita berharap dengan kegiatan ini bisa mendukung upaya kita untuk berkhidmat kepada rakyat," tambahnya.
Lebih jauh, Tifatul, sebagai pendiri PKS memaparkan asal-usul PKS bertujuan menegakkan keadilan dan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.
Keadilan, tuturnya, adalah habbluminallah, artinya hubungan manusia kepada Allah.
Tif menjelaskan,siapapun yang berlaku adil maka ia akan dekat dengan Allah.
Lalu, kesejahteraan merupakan Habbluminannas artinya hubungan antara manusia dengan manusia lainnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi nama PKS ini bukan langsung comot atau ambil di jalan begitu saja," ulasnya.