Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dari Angin atau Tenaga Bayu (PLTB)
8 Mei 2024 14:14 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Septian Trio Laksana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pembangkit listrik tenaga angin atau yang disebut juga dengan pembangkit listrik tenaga Bayu (PLTB) adalah pembangkit listrik yang mengkonversi energi angin menjadi energi listrik dengan memanfaatkan kincir angin untuk memutar rotor generator. Sumber dari energi angin sangat potensial dikembangkan di Indonesia karena murah,ramah lingkungan,dan ketersediaannya berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Sejarah Singkat PLTB
Awalnya penggunaan turbin angin difungsikan untuk kegiatan penggilingan padi atau keperluan irigasi para petani. Penggunaan turbin angin sebagai pembangkit listrik pertama kali ditemukan di Skotlandia pada tahun 1887. James Blyth merupakan seorang sarjana yang menggunakan turbin angin untuk mengisi baterai yang berfungsi sebagai penerangan rumah. Ilmuwan Amerika bernama Charles F. Brush mengembangkan turbin otomatis untuk menghasilkan listrik. Perkembangan ini semakin pesat hingga tahun 1900 bahkan Denmark mempunyai kurang lebih 2.500 kincir angin yang digunakan untuk memenuhi keperluan penggilingan, pompa, hingga pembangkit listrik.
Cara Kerja PLTP
Energi mekanis dari angin akan membuat kipas berputar.Putaran pada kipas umumnya lambat,Namun dengan bantuan gearbox yang berisi kumpulan gerigi, putaran pada kincir yang rendah menjadi tinggi.Kecepatan putar juga dikontrol oleh brake system atau sistem pengereman agar kecepatan kita tetap terjaga. Putaran yang dikontrol menjadi stabil tersebut digunakan untuk memutar rotor pada generator dan menghasilkan energi listrik. Tegangan listrik dari generator bersifat AC, sehingga agar energi listrik dapat disimpan dalam baterai diubah terlebih dahulu menjadi DC pada sistem penyimpanan energi. Energi listrik yang tersimpan kemudian dapat disalurkan ke konsumen.
ADVERTISEMENT
Kelebihan PLTB
Sumber Energi Terbarukan: Angin merupakan sumber energiterbarukan sehingga tidak akan pernah habis sebagai sumber energi yang sifatnya jangka panjang tentu angin bisa diandalkan selamanya.
Tanpa Emisi: Tenaga angin tidak menghasilkan emisi sehingga Minim menghasilkan hujan asam maupun gas rumah kaca bahan bakar fosil merupakan penghasil emisi yang tinggi dan dalam jangka panjang dapat mempengaruhi iklim bumi.
Ramah Lingkungan: Salah satu kelebihan dari penggunaan energi angin adalah ramah lingkungan karena tidak mencemari lingkungan di sekitar
Space Kecil: Space yang dibutuhkan relatif kecil jika dibandingkan dengan pembangkit listrik jenis lain PLTB hanya memerlukan bangunan beberapa meter guna membentuk pondasi turbin angin. Tanah di sekitar turbin juga dapat digunakan untuk berbagai keperluan lain seperti pertaniandan perkebunan.
ADVERTISEMENT
Kekurangan PLTB
Sulit Diprediksi: Di Indonesia angin bersifat tidak mudah diprediksi hal ini sama seperti tenaga surya walaupun tak terbatas namun kurang begitu bisa diandalkan pada saat-saat tertentu.
Perawatan Mahal: Biaya pembangunan cukup besar: Biaya pembangunan PLTP tergolong sangat mahal, selain itu pembangunannya juga harus jauh dari sumber beban serta memerlukan transmisi berbiaya tinggi. Perawatan PLTB relatif mahal,selain konvensi turbin angin yang mahal usia pakai turbin juga tergolong singkat.
Ancaman bagi Kehidupan Hewan: Burung yang terbang bebas baik itusecara berkelompok maupun individu memiliki kemungkinan untuk tertabrak turbin angin.
Potensi PLTB di Indonesia
Sebagai negara dengan garis pantai yang panjang, potensi energi angin di Indonesia sangat potensial untuk dimanfaatkan. Kementerian ESDM merilis pernyataan bahwa sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi menghasilkan energi listrik melalui angin dengan kapasitas lebih dari 100 Megawatt (MW).
ADVERTISEMENT
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=ESK3xukhB4w&t=138s
Septian Trio Laksana_Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Airlangga