Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ketimpangan Partisipasi Wanita Dalam Dunia Militer di Indonesia
8 Desember 2024 11:03 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Septio Eka Pradana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Militer merupakan sekelompok anggota pasukan keamanan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melindungi suatu negara. Pasukan militer yang dipilih ini juga tidaklah sembarangan. Mereka dipilih berdasarkan kualitas dan memenuhi kriteria karena akan mengemban kewajiban besar. Tidak sedikit orang yang berminat untuk menjadi seorang militer, khususnya di Indonesia. TNI juga menjadi salah satu tujuan para pemuda dan pemudi untuk melanjutkan perjalanan masa depannya. Setiap tahunnya militer Indonesia membuka ribuan kuota pendaftaran terhadap generasi muda yang ingin mengadikan dirinya untuk negara. Namun dalam isu gender dunia militer atau TNI ini lebih diminati serta di dominasi oleh kaum laki-laki dibandingkan kaum perempuan. Jumlah pasukan militer perempuan pun sangatlah jauh dibandingkan jumlah pasukan militer kaum Laki-Laki. Jumlah partisipasi prajurit perempuan TNI sekitar 10 hingga 15 persen dari total keseluruhan jumlah pasukan militer (Mabes, 2024). Dari jumlah inilah terlihat ketimpangan yang terjadi dalam dunia militer.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia kesetaraan gender masih menjadi topik yang sering dibicarakan.
Dalam dunia militer, maskulinitas menjadi aktor utama yang menjadi identik dari kelompok tersebut. Eksistensi kaum perempuan di dunia militer seakan-akan tertutup dikarenakan dominasi dari kelompok laki-laki. Kaum perempuan di negara Indonesia pun juga jarang berkeinginan untuk masuk kedalam dunia militer. Mereka kebanyakan tertarik dengan bidang-bidng lain yang lebih mendukung perjalanan karier mereka. Hal ini dikarenakan pada dunia kerja, kaum perempuan dipengaruhi terhadap pandangan untuk harus bisa membagi perannya antar sektor publik dengan sektor domestik. Selain itu pandangan konstruksi masyarakat khususnya di Indonesia masih menganggaap peran kaum perempuan kurang dibutuhkan. Perempuan dipandang kurang cocok dan bahkan dinilai tidak bisa melakukan pekerjaan yang dilakukan kaum laki-laki.
ADVERTISEMENT
Posisi militer pada kaum perempuan juga dinilai masih kurang sesuai dan bahkan sulit sekali untuk mendapatkan bagian yang sama terhadap kaum laki-laki. Meski sama-sama bertugas untuk melindungi negara dan turut berperan dalam dunia militer, prajurit perempuan masih sering mengalami ketimpangan. Bisa dilihat terhadap posisi tertinggi seperti jenderal. Sangat jarang atau bahkan minim terlihat kaum perempuan yang menjadi seorang jenderal. Faktor ini disebabkan karena adanya aturan yang menyatakan kaum perempuan dapat menjadi pasukan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, dengan syarat tidak melupakan kodratnya sebagai perempuan. Artinya, kaum perempuan dapat ikut berpartisipasi tetapi tidak dapat memilki tanggung jawab yang sama dengan kaum Laki-Laki. Selain itu tugas dan tanggung jawab kaum wanita dalam dunia militer lebih ditempatkan pada posisi bidang yang mudah dijangkau bagi kaum perempuan seperti bagian kesehatan, administrasi, pembinaan, keperawatan dan bidang bidang lainnya. Kaum perempuan juga dipandang sebagai seorang istri,saudari perempuan dan seorang Ibu yang meski memilki bidang dan tanggung jawab diluar, tetapi tidak bisa melepaskan kodratnya sebagai seorang wanita. Selain itu konstruksi perempuan juga dinilai memiliki sifat feminis, keibuan, lemah lembut, mudah emosional yang juga menjadi salah satu faktor mengapa wanita ditempatkan pada bagian yang tidak terlalu membahayakan.
ADVERTISEMENT
Dunia militer sendiri dibentuk dan bangkit karena lahir dari pandangan patriarki dan maskulinitas. Dominasi kaum laki-laki tidak bisa lepas terhadap dunia militer. Realita dunia militer yang dikenal keras, kuat dan maskulinitas. Meski hingga saat ini ketimpangan masih terjadi dalam dunia militer terhadap kaum perempuan bukan menjadi hambatan yang begitu besar. Kaum perempuan juga harus menentukan pandangannya sendiri terhadap dunia militer serta tanggung jawabnya. Kesetaraan gender dalam dunia militer mungkin saat ini sulit untuk terwud dengan baik, tetapi para anggota Kowad atau anggota militer perempuan di Indonesia selalu berusaha untuk terus memperjuangkan hak-hak mereka dan meningkatkan kapasitas mereka sebagai seorang prajurit militer.
Referensi :
Mengapa Hampir Tidak Ada Perempuan Jadi Jenderal?(Renungan Hari Kartini). (2022). Jurnal Perempuan. https://www.jurnalperempuan.org/blog/mengapa-hampir-tidak-ada-perempuan-jadi-jenderalrenungan-hari-kartini
ADVERTISEMENT
Ika Putriana. (2017). Peran Gender Perempuan Militer dalam Majalah Korps Wanita Angkatan Darat “Melati Pagar Bangsa.” Jurnal Komunikasi Indonesia, 1(1). https://doi.org/10.7454/jki.v1i1.7810
PKBI DIY. (2015, July 13). Pengertian dan Perbedaan Gender Dengan Seks. PKBI Daerah Istimewa Yogyakarta. https://pkbi-diy.info/pengertian-dan-perbedaan-gender-dan-seks/
Mabes, P. (2024). Jumlah Prajurit Wanita TNI Belum Ideal | WEBSITE TENTARA NASIONAL INDONESIA. Tni.mil.id. https://tni.mil.id/view-4932-jumlah-prajurit-wanita-tni-belum-ideal.html
Fikriyah, J. (2021). Analisis Isi Penggambaran Ketidakadilan Gender Terhadap Perempuan Dalam Buku “Perawan Remaja Dalam Cengkeraman Militer” Karya Pramoedya Ananta Toer Menurut Perspektif Islam - Repository UIN Sumatera Utara. Uinsu.ac.id. http://repository.uinsu.ac.id/15379/1/Skripsi%20Jihan%20Fikriyah%200101172065.pdf