Konten dari Pengguna

Pura Tirta Sudamala, Tempat Melukat yang Dialiri Aliran Sungai Banyuasri

Seputar Bali
Mengulas serba serbi kota Bali, mulai dari pariwisata hingga budayanya.
23 Januari 2024 15:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pura Tirta Sudamala (Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya) Sumber: unsplash.com/mark chaves
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pura Tirta Sudamala (Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya) Sumber: unsplash.com/mark chaves
ADVERTISEMENT
Pura Tirta Sudamala memiliki kolam pemandian yang berasal dari aliran Sungai Banyuasri di Bali. Airnya alami, apalagi lokasi pura berada di kawasan pegunungan. Umat Hindu di daerah sekitar sering memanfaatkan kolam tersebut sebagai tempat untuk melukat.
ADVERTISEMENT
Prosesi melukat adalah proses penyucian diri umat Hindu yang melibatkan air sebagai medianya. Menurut kepercayaan Hindu, melukat dapat membersihkan energi negatif hingga mengobati trauma dalam diri seseorang.

Pura Tirta Sudamala Bali: Lokasi dan Filosofinya

Ilustrasi Pura Tirta Sudamala (Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya) Sumber: unsplash.com/Pahala Basuki
Pura Tirta Sudamala terletak di Banjar Sedit, Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali. Tempat ini dianggap sebagai petirtaan karena pura tersebut mempunyai mata air alam berumur ratusan tahun yang berbentuk air pancuran mengalir.
Air tersebut dipakai untuk melukat dan memenuhi kebutuhan air minum oleh warga sekitar. Aliran air bersih yang memancar dari sumber air alami dan mengalir dari aliran Sungai Banyuasri, membuat airnya aman untuk dipakai sebagai pemenuhan kebutuhan MCK (Mandi, Cuci, Kakus).
ADVERTISEMENT
Untuk kondisi lingkungan sosialnya, masyarakat di sekitar pura masih menjunjung tinggi nilai spiritual dan budaya. Sehingga tempat ini selalu dijaga kebersihannya agar tetap terawat dan jauh dari tangan-tangan jahil yang dapat merusaknya.
Pura ini memiliki panorama alam yang menenangkan, ada hamparan persawahan yang melengkapinya. Dengan mata air alami yang dibuat sejumlah 9 pancuran yang mempunyai ketinggian dan ukuran beragam, tersimpan makna filosofis di dalamnya.
Mengutip dari situs maimelali.banglikab.go.id, filosofi 9 pancuran itu menyimbolkan pengelukatan Dewata Nawa Sanga dan 2 buah pancuran yang memiliki ketinggian lebih rendah dianggap sebagai pengelukatan Widyadara dan Widyadari.
Biasanya 2 pancuran itu diperuntukkan bagi orang yang baru selesai menjalani upacara mepandes atau potong gigi. Ada lagi satu buah pancuran khusus yang digunakan untuk upacara pitra yadnya.
ADVERTISEMENT
Upacara pitra yadnya sendiri adalah bentuk persembahan korban suci untuk roh leluhur dan bhatara-bhatara karena dianggap sebagai sosok yang membuat manusia ada di dunia.
Informasi singkat seputar tempat petirtaan Pura Tirta Sudamala di atas bisa menambah wawasan pembaca mengenai filosofi pura yang ada di Bali beserta keunikan yang dimilikinya. (IMA)