Konten dari Pengguna

Menjelajahi Warisan Sejarah Gunung Puntang yang Ikonik

Seputar Bandung
Menyediakan informasi serba serbi Bandung, mulai dari travel, kuliner, sejarah, dan lainnya.
17 Mei 2024 14:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejarah Gunung Puntang. Sumber: Unsplash/Septian setiawan
zoom-in-whitePerbesar
Sejarah Gunung Puntang. Sumber: Unsplash/Septian setiawan
ADVERTISEMENT
Di balik keindahan pesona Gunung Puntang, terdapat jejak warisan sejarah yang menjadi daya tarik pariwisata. Oleh karena itu, selain sebagai wisata alam, sejarah Gunung Puntang pun bisa menjadi sarana edukasi bagi para wisatawan.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam Buku Made in Bandung: Kreatif, Inovatif dan Imajinatif!, Sherly A. Suherman (2009), Gunung Puntang merupakan gunung yang ada di kawasan Bandung Selatan, kawasan favorit untuk menyelenggarakan kemah sekolah atau inisiasi.

2 Objek Sejarah Gunung Puntang sebagai Sarana Edukasi

Sejarah Gunung Puntang. Sumber: Unsplash/Budi Anwar
Setidaknya ada dua peninggalan sejarah Gunung Puntang yang menjadi saksi bahwa kawasan ini memiliki kontribusi di masa kolonial. Kedua objek tersebut ialah sebagai berikut.

1. Reruntuhan Stasiun Radio Malabar

Tepatnya di tahun 1917 hingga 1940-an, di reruntuhan ini terbangun stasiun radio yang sangat megah, yakni Radio Malabar.
Pada masanya, bangunan ini berkontribusi sebagai pengantar pesan telegraf nirkabel dan pesan suara ke negeri Belanda.
Bisa dibilang, teknologi ini sangat canggih pada masanya di Indonesia. Karena pada masa itu, Radio Malabar beroperasi sebagai jaringan komunikasi nirkabel terbesar yang pertama di Indonesia. Berperan sebagai penghubung antara Indonesia dan Belanda.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, kini hanya menyisakan puing-puing bangunan dan histori yang hanya bisa diceritakan dari mulut ke mulut atau dibaca melalui tulisan sejarah.
Kehancuran Stasiun Radio Malabar ini bersamaan dengan tragedi Bandung Lautan Api, di mana para pejuang tidak ingin kolonial Belanda menggunakannya untuk terhubung (komunikasi) ke Belanda.
Meski demikian, sekarang situs ini justru menjadi salah satu spot foto favorit bagi wisatawan Gunung Puntang.

2. Gua Belanda

Jauh sebelum Stasiun Radio Malabar selesai, gua ini dibangun sebagai tempat penyimpanan mesin-mesin Radio Malabar dan muatan logistik.
Kemudian, di tahun 1942 Gua Belanda dialihfungsikan menjadi tempat persembunyian dan penyimpanan senjata.
Selayaknya Gua Belanda yang ditemukan di tempat-tempat wisata lainnya, gua ini mempunyai pintu lingkaran dengan ketinggian lorong kurang lebih 2 meter dan panjang lorong gua mencapai 170 meter.
ADVERTISEMENT
Wisatawan bisa melipir ke Gua Belanda, yang lokasinya di belakang deretan area warung. Namun perlu berhati-hati saat memasukinya, sebab biasanya gua menjadi tempat tidurnya para kelelawar dan hewan lain.
Selain menjelajahi dua warisan sejarah tersebut, wisatawan juga bisa menikmati suasananya dengan mendaki ke kawasan puncak atau berkemah di camping ground yang tersedia.
Adapun lokasinya bisa dikunjungi di Desa Campakamulya, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung.
Terlepas dari warisan sejarah Gunung Puntang, tempat ini masih jadi destinasi favorit bagi pencinta alam. (INE)