Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Cara Budidaya Saffron dari Persiapan sampai Pemeliharaan
15 Januari 2024 23:25 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Lima tahap budidaya saffron adalah persiapan lahan, persiapan bibit, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan. Ketika akan melakukan budidaya saffron, penting untuk memastikan bahwa tanah memiliki pH yang tepat, yakni sekitar 6 sampai 8.
Simak berbagai cara budidaya saffron lain, mulai dari persiapan sampai pemeliharaan, dalam ulasan berikut ini.
Sekilas tentang Saffron
Saffron merupakan tanaman bunga yang berasal dari wilayah Timur Tengah. Bunga tersebut telah banyak dikenal oleh masyarakat dunia, termasuk Indonesia.
Kepopuleran saffron terjadi karena serangkaian manfaat yang dimilikinya, terutama di bidang kecantikan. Saffron dikenal mempunyai manfaat untuk meredakan peradangan kulit.
Mengutip dari buku Saffron, Saras (2023: 15), kandungan antioksidan dan antiinflamasi dalam saffron membantu meredakan peradangan pada kulit dan mengurangi kerusakan akibat radikal bebas yang dapat membuat kulit kusam.
ADVERTISEMENT
Selain itu, saffron juga memiliki manfaat untuk meringankan nyeri haid dan manfaat lain yang baik bagi kesehatan. Oleh karena itu, banyak orang tertarik untuk melakukan budidaya saffron.
5 Cara Budidaya Saffron Lengkap
Cara budidaya saffron serupa dengan cara untuk melakukan budidaya tanaman pada umumnya. Cara tersebut meliputi persiapan lahan, persiapan bibit, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan.
Berikut penjelasannya mengenai cara melakukan budidaya saffron lengkap, mulai dari persiapan lahan sampai pemanenan.
1. Persiapan Lahan
Tahap pertama dari budidaya saffron adalah mempersiapkan lahan. Saffron dapat tumbuh baik pada tanah yang memiliki pH 6 – 8 dengan suhu tidak lebih dari 35°C atau 40°C.
2. Persiapan Bibit
Tahap selanjutnya adalah persiapan bibit. Bibit saffron harus memiliki pongkol yang sehat dan utuh agar bisa tumbuh dengan baik.
ADVERTISEMENT
3. Penanaman
Setelah bibit dipilih dan siap tanam, proses penanaman dilakukan dengan kedalaman 8 – 12 cm. Setelah itu, tahap budidaya selanjutnya adalah pemeliharaan.
4. Pemeliharaan
Walaupun dapat bertahan pada suhu panas, saffron tetap perlu air. Oleh karena itu, tahap pemeliharaan saffron adalah menyiramnya secara rutin sebanyak tiga kali dalam satu pekan.
5. Pemanenan
Bunga saffron biasanya muncul pada usia 6 – 8 minggu setelah ditanam. Waktu yang tepat untuk memanen saffron adalah sekitar 3 bulan setelah menanam atau saat bunga benar-benar terbuka dan masih segar.
Kesimpulannya, cara budidaya saffron meliputi lima tahap, yakni persiapan lahan, persiapan bibit, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan. Budidaya saffron perlu dilakukan secara telaten agar mendapat hasil optimal. (AA)