Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
6 Penyebab Bibit Nila Banyak Mati dan Cara Pencegahannya
23 September 2024 17:47 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kematian ikan ini bisa menjadi masalah utama untuk mencapai hasil panen. Maka dari itu, penting untuk memahami penyebabnya agar mengetahui penanganan yang tepat.
Penyebab Bibit Nila Banyak Mati
Penyebab bibit nila banyak mati dipengaruhi oleh beberapa faktor. Apabila dibiarkan secara terus-menerus, maka akan mengalami kerugian finansial yang signifikan.
Untuk itu, penting untuk memahami penyebab kematian bibit ikan nila dan mencari solusi yang tepat. Dikutip dari eFishery, berikut penyebab bibit nila mati sekaligus cara pencegahannya.
1. Kualitas Bibit yang Buruk
Salah satu penyebab ikan nila sering mati adalah pemilihan bibit yang kurang berkualitas.
Maka dari itu, penggemar ikan perlu memperhatikan kondisi bibit yang bagus baik fisik maupun pertumbuhannya.
Hal yang perlu diperhatikan saat membeli bibit antara lain lahir dari induk yang sehat, memiliki sisik normal dan mengkilat, berenang dengan lincah, serta memiliki nafsu makan yang baik.
ADVERTISEMENT
2. Proses Distribusi Kurang Maksimal
Perjalanan yang jauh dapat mengganggu kesehatan bibit karena kapasitas oksigen yang kurang. Hal tersebut mengakibatkan bibit ikan nila mudah stres, tidak mau makan, dan berpotensi sakit hingga meninggal.
Proses distribusi yang kurang baik biasanya menempuh perjalanan lebih dari 6 jam. Untuk mencegah hal tersebut, penggemar ikan bisa meremas daun babadotan dan masukkan ke dalam plastik bibit nila. Oksigen perlu diikat sekuat mungkin agar tidak bocor ke luar.
3. Cara Penanganan yang Kurang Tepat
Penggemar ikan perlu melakukan penanganan yang tepat pada kolam budidaya seperti padat tebar. Ikan nila akan mudah mati apabila padat tebar terlalu tinggi.
Pasalnya, padat tebar yang terlalu tinggi mengakibatkan bibit ikan nila tidak bebas bergerak dan berebut oksigen.
Ikan jenis ini cocok hidup di padat tebar dengan kapasitas 150/m3 di kolam dengan sirkulasi dan 75 ekor/m3 di kolam tanpa sirkulasi.
ADVERTISEMENT
4. Pengaturan Kolam yang Buruk
Kolam menjadi poin penting untuk ikan karena segala aktivitas akan dilakukan di dalam ekosistem mini tersebut. Hal yang perlu diperhatikan adalah kualitas air, ketinggian, dan kebersihan demi menunjang pertumbuhan dan kesehatan ikan.
Buruknya kualitas air akan berujung pada kematian pada ikan. Sebaiknya cuci kolam secara rutin untuk menjaga kebersihan dan kualitas air. Disarankan juga memakai pompa air untuk menambah kadar oksigen di dalam kolam.
5. Waktu Pemberian Pakan
Pemberian pakan pada bibit ikan nila harus seseuai dengan takaran. Pakan yang terlalu sedikit akan membuat ikan kelaparan.
Sebaliknya, terlalu banyak memberi pakan, maka akan terbuang dan mengendap di dasar kolam. Endapan tersebut akan menjadi ammonia dan membahayakan bibit.
Disarankan memberi pakan setiap hari sebanyak 3% dari total bobotnya dan ditebar pada pagi, siang, dan sore.
ADVERTISEMENT
6. Bibit Ikan Belum Divaksin
Bibit ikan yang belum divaksin biasanya kurang lincah dan mudah terserang penyakit.
Pemberian vaksin sangat penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu melawan infeksi. Vaksinasi dapat dilakukan dengan cara infiltrasi hiperosmotik.
Cara Mencegah Kematian Bibit Nila
Setelah mengetahui penyebab kematian pada bibit nila, langkah selanjutnya adalah pencegahan agar tidak mudah mati. Berikut cara pencegahan yang dapat dilakukan.
Demikian faktor penyebab bibit nila mati dan cara pencegahannya. Apabila menemukan masalah dalam budidaya ikan, segera konsultasikan pada ahlinya dan segera cari solusi terbaik.
ADVERTISEMENT
Baca juga: 3 Penyakit Ikan Bawal yang Wajib Diwaspadai