Konten dari Pengguna

6 Teknik Pengendalian Penyakit Blas pada Padi untuk Meningkatkan Produksinya

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
29 September 2024 12:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Teknik Pengendalian Penyakit Blas pada Padi, Pexels/Ihsan Adityawarman
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Teknik Pengendalian Penyakit Blas pada Padi, Pexels/Ihsan Adityawarman
ADVERTISEMENT
Penyakit blas merupakan salah satu ancaman serius bagi produksi padi. Untuk mengatasi masalah ini, petani perlu menerapkan berbagai teknik pengendalian penyakit blas pada padi yang tepat.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari brin.go.id, penyakit blas (Pyricularia oryzae) pada tanaman biasanya disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae yang dapat menyebabkan kematian tanaman pada fase vegetatif.

Teknik Pengendalian Penyakit Blas pada Padi

Ilustrasi Teknik Pengendalian Penyakit Blas pada Padi, Pexels/Ihsan Adityawarman
Berikut adalah teknik pengendalian penyakit blas pada padi untuk meningkatkan produksinya.

1. Penggunaan Varietas Tahan

Varietas tahan penyakit merupakan cara yang paling efektif dan ekonomis untuk mengendalikan penyakit blas. Petani perlu memilih varietas yang tahan terhadap ras penyakit yang dominan di daerahnya.
Beberapa varietas padi yang tahan terhadap penyakit blas antara lain: Inpari 21, Inpari 22, Inpari 26, dan Inpago 4.

2. Sanitasi Pertanaman

Membersihkan sisa-sisa tanaman setelah panen dapat mengurangi sumber inokulum penyakit. Selain itu, rotasi tanaman dengan tanaman bukan inang juga dapat membantu memutus siklus hidup cendawan penyebab penyakit.
ADVERTISEMENT
Pengolahan tanah yang baik sebelum tanam dapat membantu menekan populasi cendawan di dalam tanah.

3. Pengendalian Kimia

Penggunaan fungisida dapat dilakukan sebagai upaya terakhir jika pengendalian secara kultur teknis tidak efektif.
Fungisida yang digunakan harus sesuai dengan rekomendasi dan dosis yang tepat. Penyemprotan fungisida sebaiknya dilakukan pada saat tanaman masih muda atau pada saat gejala penyakit mulai muncul.

4. Pengendalian Hayati

Penggunaan agen hayati, seperti bakteri Bacillus subtilis dan jamur Trichoderma dapat membantu mengendalikan penyakit blas secara alami.
Agen hayati ini bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan cendawan penyebab penyakit atau menginduksi ketahanan tanaman.

5. Pengelolaan Nutrisi

Pemberian pupuk yang seimbang dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit. Kekurangan unsur hara tertentu, seperti kalium dan silikon, dapat membuat tanaman lebih rentan terhadap serangan penyakit.
ADVERTISEMENT

Pentingnya Pengendalian Terpadu

Ilustrasi Teknik Pengendalian Penyakit Blas pada Padi, Pexels/David Bartus
Untuk mencapai hasil pengendalian penyakit blas yang optimal, petani perlu menerapkan pengendalian terpadu.
Pengendalian terpadu merupakan suatu sistem pengelolaan hama dan penyakit tanaman yang menggabungkan berbagai metode pengendalian secara serasi dan seimbang.
Dengan demikian, penggunaan pestisida dapat dikurangi dan risiko terjadinya resistensi dapat diminimalkan.
Itulah teknik pengendalian penyakit blas pada padi, selain menerapkan teknik tersebut petani juga perlu memperhatikan faktor-faktor lingkungan yang dapat memicu perkembangan penyakit blas, seperti suhu yang tinggi dan kelembapan yang tinggi.
Dengan menerapkan pola tanam yang baik dan memperhatikan kebersihan lingkungan pertanaman, petani dapat meminimalkan risiko serangan penyakit blas. (Ris)
ADVERTISEMENT