Konten dari Pengguna

9 Ciri Pupuk Organik Cair yang Berhasil Dibuat

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
14 September 2024 20:53 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Ciri Pupuk Organik Cair yang Berhasil, Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ciri Pupuk Organik Cair yang Berhasil, Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Ciri pupuk organik cair yang berhasil menjadi hal yang sangat penting dalam dunia pertanian. Memahami karakteristik dari pupuk organik cair yang efektif membantu petani dalam memilih produk yang akan memberikan dampak positif bagi tanah dan tanaman.
ADVERTISEMENT
Pupuk yang berkualitas mampu meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, serta mendukung pertumbuhan tanaman dengan cara yang lebih ramah lingkungan daripada pupuk kimia.
Dikutip dari buku Membuat Pupuk Organik Cair, Sukamto Hadisuwito, (2012:12), Pupuk organik cair berupa larutan dari hasil pembusukan bahan organik yang memiliki lebih dari satu unsur hora.

Mengenali Ciri Pupuk Organik Cair yang Berhasil

Ilustrasi Ciri Pupuk Organik Cair yang Berhasil, Foto: Pixabay
Memahami ciri pupuk organik cair yang berhasil adalah langkah penting untuk mencapai pertanian yang optimal. Berikut adalah ciri-cirinya.

1. Aroma Tidak Menyengat atau Bau Amis

Pupuk organik cair yang berhasil memiliki aroma khas fermentasi yang tidak terlalu menyengat atau bau busuk. Baunya mirip dengan bau tanah setelah hujan atau fermentasi yang berhasil.
Jika pupuk organik cair berbau busuk, amis, atau menyengat, kemungkinan proses pembusukan tidak berjalan dengan baik dan ada mikroba anaerob yang mendominasi, yang bisa merusak tanaman jika digunakan.
ADVERTISEMENT

2. Warna Cokelat hingga Cokelat Kehitaman

Pupuk organik cair yang baik umumnya berwarna cokelat tua atau kehitaman. Warna ini menandakan bahwa bahan organik sudah terfermentasi dengan baik dan mengandung banyak nutrisi.
Jika warnanya terlalu terang atau keruh, proses fermentasi mungkin belum sempurna.

3. Tekstur Cair dan Tidak Menggumpal

Pupuk organik cair yang berhasil harus memiliki tekstur yang cair dan tidak terlalu kental atau menggumpal.
Jika terdapat gumpalan-gumpalan, bisa jadi masih ada bahan organik yang belum terurai sempurna atau ada masalah dalam proses pembuatannya. Biasanya, pupuk ini dapat disaring untuk mendapatkan cairan yang lebih jernih dan mudah digunakan.

4. Tidak Berbusa atau Hanya Sedikit Busa

Pupuk organik cair yang berkualitas tidak akan menghasilkan busa yang berlebihan.
Busa yang muncul dalam jumlah kecil selama proses pembuatan adalah hal normal, terutama jika ada sisa bahan hijau atau gula. Namun, busa yang sangat banyak bisa menandakan adanya proses pembusukan yang tidak baik atau adanya kontaminasi.
ADVERTISEMENT

5. pH Netral atau Sedikit Asam

Pupuk organik cair yang berhasil umumnya memiliki pH netral hingga sedikit asam (pH 6-7). pH ini cocok untuk sebagian besar tanaman dan tidak akan menyebabkan kerusakan pada akar atau tanah.
Jika pH pupuk terlalu asam atau terlalu basa, bisa merusak tanaman atau membuatnya kurang efektif.

6. Tidak Mengandung Endapan Berlebih

Pupuk organik cair yang baik seharusnya tidak mengandung banyak endapan di dasar wadah. Endapan berlebih bisa menandakan bahan organik belum terurai sempurna. Biasanya, pupuk yang berhasil cenderung homogen dan stabil setelah disaring.

7. Tidak Ada Pertumbuhan Jamur atau Bakteri Patogen

Pupuk cair organik yang berhasil tidak akan menunjukkan adanya pertumbuhan jamur berbahaya atau bakteri patogen (misalnya jamur putih atau berbau busuk).
Jika ditemukan lapisan jamur atau lendir di permukaan pupuk, proses fermentasi kemungkinan gagal atau terkontaminasi.
ADVERTISEMENT

8. Hasil Uji pada Tanaman Positif

Salah satu cara paling efektif untuk mengetahui keberhasilan pupuk organik cair adalah dengan mengujinya langsung pada tanaman. Tanaman yang diberikan pupuk cair organik yang baik akan menunjukkan pertumbuhan yang sehat, seperti daun yang lebih hijau, batang yang kuat, dan akar yang sehat.
Jika tanaman tampak layu, kuning, atau mati setelah diaplikasikan pupuk cair, maka pupuk tersebut mungkin mengandung unsur yang merusak tanaman.

9. Konsistensi dalam Waktu yang Lama

Pupuk organik cair yang berhasil biasanya tetap stabil dalam jangka waktu tertentu (1-3 bulan) tanpa perubahan signifikan dalam warna, bau, atau tekstur. Ini menandakan bahwa proses fermentasi telah selesai dengan baik dan produk sudah matang serta siap digunakan.
Untuk memastikan pupuk organik cair yang dihasilkan berkualitas baik, perhatikan proses fermentasi dan bahan-bahan yang digunakan. Pastikan lingkungan pembuatan tetap higienis, dan campuran bahan yang seimbang antara sumber nitrogen dan sumber karbon.
ADVERTISEMENT
Dengan pengetahuan yang tepat mengenai ciri pupuk organik cair yang berhasil, petani dapat membuat keputusan yang lebih baik, meningkatkan kualitas tanah, dan mendukung pertumbuhan tanaman dengan cara yang ramah lingkungan.