Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Animal Communicator, Profesi Penghubung Manusia dan Hewan
7 Februari 2024 23:19 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Walau sering dianggap tidak masuk akal, kelebihan ini kerap membantu hewan di sekitarnya, di mana mereka dapat merespons dan memahami pesan segala jenis hewan, tanpa perlu kata terucap. Lalu apa saja ciri animal communicator? Simak penjelasannya di sini.
Animal Communicator, Profesi Unik yang Menghubungkan Manusia dan Hewan
Akhir-akhir ini, profesi animal communicator sempat menjadi perbincangan di media sosial. Karena banyak pemilik hewan yang merasa penasaran dengan isi pikiran peliharaannya, akhirnya permintaan terhadap pet psychic ini membludak.
Dikutip dari Animal Thoughts, animal communicator adalah seseorang yang telah terlatih untuk mendengarkan dan memahami pikiran hewan. Akibatnya, ia bisa berempati dengan hewan tersebut.
Melalui kemampuannya ini, animal communicator kerap menjadi jembatan penghubung antara hewan dan manusia. Biasanya, komunikasi dilakukan melalui kontak langsung, atau bisa juga menggunakan foto dan deskripsi hewan yang ingin dihubungi.
ADVERTISEMENT
Karena itu, jasa animal communicator sering digunakan untuk menemukan hewan yang hilang atau sudah mati. Walau sering dianggap tak masuk akal, jasa profesi ini banyak dipakai oleh sejumlah pemilik hewan.
Profesi animal communicator sendiri tidak hanya ramai di Indonesia, tetapi juga di negara lain, seperti Taiwan, yang dikenal memiliki 2.3 juta anjing dan kucing peliharaan. Jumlah populasi ini sendiri jauh lebih besar daripada jumlah anak di negara tersebut.
Cara Animal Communicator Berkomunikasi
Setiap animal communicator memiliki cara yang berbeda-beda untuk berkomunikasi dengan hewan . Pasalnya, metode yang digunakan tergantung dengan hewan yang dihubungi, serta kemampuan praktisi.
Perlu diketahui bahwa hewan berkomunikasi menggunakan berbagai cara, seperti suara, aroma, sentuhan, gerakan, hingga senyawa kimia. Karena itu, setiap metode komunikasi berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, metode yang paling sering dan umum digunakan adalah metode telepati, di mana praktisi membuat koneksi kuat dengan hewan yang ingin dihubungi terlebih dahulu, sebelum berkomunikasi. (RN)