Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Cara Aplikasi Insektisida Furadan untuk Tanaman Sehat
13 Oktober 2024 13:26 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara aplikasi insektisida Furadan perlu diperhatikan dengan baik untuk memastikan efektivitas dan keamanan dalam penggunaannya untuk mengusir hama .
ADVERTISEMENT
Furadan merupakan insektisida sistemik yang sangat efektif melindungi tanaman dari serangan hama terutama serangga tanah seperti nematoda, ulat tanah, dan kutu akar.
Mengutip dari repository.unair.ac.id, furadan adalah insektisida berspektrum luas dari golongan karbamat yang bersifat sistemik dan jangkauan racunnya cukup luas.
Cara Aplikasi Insektisida Furadan yang Aman dan Efisien
Bagaimana cara aplikasi insektisida Furadan? Furadan adalah insektisida berbasis karbamat dengan bahan aktif carbofuran. Berikut adalah penjelasan mengenai cara aplikasi Furadan untuk menjaga tanaman tetap sehat.
1. Mekanisme Kerja
Furadan bekerja sebagai racun sistemik dan racun kontak. Sebagai insektisida sistemik, setelah diaplikasikan, bahan aktifnya diserap oleh akar tanaman dan kemudian didistribusikan ke seluruh jaringan tanaman, termasuk daun dan batang.
Ketika serangga memakan bagian tanaman yang telah terkontaminasi atau bersentuhan dengan tanah yang terpapar Furadan, mereka akan terkena racun yang bekerja dengan mengganggu sistem saraf serangga .
ADVERTISEMENT
Seperti insektisida karbamat lainnya, carbofuran menghambat enzim kolinesterase, yang penting untuk fungsi saraf normal, menyebabkan kelumpuhan dan kematian serangga.
2. Cara Aplikasi Furadan
Furadan umumnya tersedia dalam bentuk butiran (granular), dan cara penggunaannya tergantung pada jenis tanaman dan hama yang akan dikendalikan. Berikut adalah beberapa metode aplikasi:
Furadan butiran biasanya ditaburkan langsung ke tanah di sekitar pangkal tanaman atau dalam lubang tanam sebelum tanaman dipindahkan. Hal ini dilakukan agar akar tanaman bisa langsung menyerap insektisida.
Cara ini sangat efektif untuk mengendalikan hama tanah seperti nematoda dan larva serangga yang hidup di dalam tanah.
3. Langkah-langkah aplikasi
Sebarkan Furadan butiran secara merata di sekitar area akar tanaman atau sepanjang barisan tanaman.
Campurkan Furadan dengan tanah menggunakan alat seperti garu atau sekop agar insektisida dapat mencapai akar. Setelah itu, siram tanaman agar insektisida terserap oleh tanah dan akar tanaman.
ADVERTISEMENT
Saat melakukan penanaman bibit atau tanaman baru, Furadan bisa diaplikasikan dengan memasukkan butiran insektisida langsung ke lubang tanam sebelum bibit dimasukkan. Setelah itu, tutup lubang dan siram tanaman.
Teknik ini ideal untuk tanaman yang rentan terhadap serangan hama tanah di awal pertumbuhannya.
Furadan juga bisa ditaburkan di permukaan tanah setelah tanaman ditanam. Hal ini dilakukan terutama untuk tanaman pangan seperti jagung, kentang, atau sayuran lainnya, agar hama tanah tidak menyerang akar atau umbi yang baru tumbuh.
4. Dosis yang Tepat
Dosis aplikasi Furadan tergantung pada jenis tanaman, jenis hama, dan tingkat infestasi. Sebagai contoh, untuk tanaman jagung, dosis Furadan butiran biasanya adalah 10-20 kg per hektar.
Untuk tanaman sayuran seperti kentang, dosis umumnya adalah 15-25 kg per hektar.
ADVERTISEMENT
Petani sebaiknya selalu mengikuti petunjuk pada kemasan produk untuk mengetahui dosis yang tepat, karena penggunaan insektisida berlebih dapat merusak tanaman atau menyebabkan pencemaran lingkungan.
5. Waktu Aplikasi
Furadan biasanya diaplikasikan pada awal musim tanam, sebelum hama mulai berkembang biak dalam jumlah besar. Aplikasi di awal pertumbuhan tanaman juga membantu melindungi akar dari hama yang hidup di dalam tanah.
Aplikasi kedua bisa dilakukan jika tanda-tanda serangan hama muncul lagi, tetapi harus mengikuti aturan dosis yang sesuai.
6. Keamanan Penggunaan
Sebelum melakukan aplikasi, penting untuk mengenakan alat pelindung diri (APD) seperti masker, sarung tangan, dan kacamata pelindung. Hal ini untuk menghindari kontak langsung dengan insektisida yang dapat berbahaya bagi kesehatan.
Pastikan untuk tidak mengaplikasikan Furadan di dekat sumber air, seperti sungai, danau, atau saluran irigasi, untuk mencegah pencemaran.
ADVERTISEMENT
7. Waktu dan Frekuensi Aplikasi
Sebaiknya aplikasikan Furadan pada pagi atau sore hari ketika suhu lebih sejuk untuk menghindari evaporasi yang cepat dan untuk mengurangi stres pada tanaman. Hindari aplikasi saat hujan, karena air hujan dapat mencuci insektisida dari tanah.
Perhatikan perkembangan hama. Jika serangan hama terdeteksi kembali, aplikasikan lagi Furadan sesuai dosis yang disarankan. Umumnya, aplikasi kedua dilakukan setelah 2-4 minggu, tergantung pada tingkat serangan hama dan kondisi cuaca.
8. Monitoring dan Evaluasi
Setelah aplikasi, penting untuk terus memantau tanaman. Periksa apakah hama masih ada dan evaluasi efektivitas aplikasi insektisida. Jika hama masih terlihat, konsultasikan dengan ahli pertanian atau gunakan insektisida lain yang sesuai.
Amati gejala pada tanaman, seperti daun yang menguning atau layu, yang dapat menunjukkan kerusakan akibat hama atau kemungkinan reaksi negatif terhadap insektisida.
ADVERTISEMENT
9. Penyimpanan dan Pembuangan
Simpan Furadan di tempat yang kering, sejuk, dan jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Pastikan kemasan tertutup rapat untuk mencegah kebocoran.
Buang sisa insektisida dan kemasan dengan cara yang benar, mengikuti peraturan setempat tentang limbah berbahaya. Jangan membuangnya sembarangan agar tidak mencemari lingkungan.
Menguasai cara aplikasi insektisida Furadan akan memastikan dosis yang digunakan tepat dan mampu mengurangi kemungkinan resistensi hama terhadap insektisida