Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara Budidaya Nila Bioflok untuk Usaha Perikanan yang Menguntungkan
2 Desember 2024 13:56 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara budidaya nila bioflok merupakan sebuah metode yang telah menjadi solusi inovatif untuk meningkatkan produktivitas untuk usaha perikanan dalam ruang yang terbatas.
ADVERTISEMENT
Sistem bioflok menawarkan berbagai keuntungan, seperti efisiensi penggunaan air, pakan yang lebih hemat, dan lingkungan yang lebih terkontrol untuk pertumbuhan ikan.
Cara Budidaya Nila Bioflok
Cara budidaya nila bioflok menjadi salah satu metode yang banyak diminati oleh para peternak ikan karena keunggulannya dalam efisiensi dan produktivitas. Berikut adalah caranya:
Persiapan Kolam Bioflok
Langkah pertama dalam budidaya nila bioflok adalah mempersiapkan kolam yang akan digunakan. Biasanya, kolam terbuat dari terpal berbentuk bulat dengan rangka besi atau kolam permanen berbahan beton.
Pastikan kolam memiliki aerasi yang baik dengan memasang aerator atau blower untuk menjaga suplai oksigen yang cukup.
ADVERTISEMENT
Ukuran kolam dapat disesuaikan dengan kebutuhan, namun biasanya diameter 3–5 meter sudah cukup untuk usaha skala kecil hingga menengah.
Pengisian Air dan Pemupukan Awal
Isi kolam dengan air hingga ketinggian sekitar 1–1,5 meter. Setelah itu, lakukan pemupukan awal dengan menambahkan molase (gula merah cair), probiotik, dan bakteri pemecah amonia seperti Bacillus.
Proses pemupukan bertujuan untuk membentuk bioflok, yaitu gumpalan mikroorganisme yang dapat mengolah limbah ikan menjadi pakan tambahan. Biarkan air selama 5–7 hari sambil diaerasi agar bioflok terbentuk dengan baik sebelum ikan dimasukkan.
Pemilihan dan Penebaran Benih Nila
Pilih benih nila berkualitas dengan ukuran seragam, sehat, dan bebas penyakit. Sebelum ditebar, aklimatisasi benih terlebih dahulu dengan memasukkan kantong plastik berisi benih ke dalam kolam selama 15–30 menit agar ikan menyesuaikan suhu air.
ADVERTISEMENT
Tebarkan benih dengan kepadatan ideal, sekitar 100–150 ekor per meter kubik air, untuk menjaga pertumbuhan yang optimal.
Pemberian Pakan dan Pemeliharaan Bioflok
Pakan utama ikan nila adalah pelet dengan kadar protein 28–32%. Pemberian pakan dilakukan 2–3 kali sehari, namun dengan adanya bioflok, kebutuhan pakan dapat dikurangi hingga 30%.
Untuk menjaga kualitas air dan bioflok, tambahkan probiotik dan molase secara rutin. Pantau tingkat kekeruhan air dan hindari penumpukan limbah organik di dasar kolam.
Jika bioflok berkurang, tambahkan bahan pembentuk seperti molase agar ekosistem tetap terjaga.
Pengelolaan Kualitas Air
Kualitas air merupakan faktor penting dalam sistem bioflok. Pastikan pH air berada di kisaran 6,5–8 dan suhu antara 27–30°C. Lakukan pergantian air hanya jika diperlukan, karena bioflok dirancang untuk mengurangi kebutuhan pergantian air secara rutin.
ADVERTISEMENT
Pantau kandungan oksigen dalam air dengan aerator yang berjalan 24 jam untuk memastikan ikan tetap sehat.
Panen dan Pemasaran
Ikan nila dapat dipanen setelah 4–6 bulan, tergantung pada target ukuran panen . Panen dilakukan dengan cara memanen sebagian atau seluruh ikan sekaligus. Pastikan ikan dipanen dalam kondisi hidup untuk menjaga kualitas saat dijual.
Untuk pemasaran, ikan nila memiliki pasar luas, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun restoran. Peternak juga dapat menjual ikan dalam bentuk segar atau olahan untuk meningkatkan nilai jual.
Cara budidaya nila bioflok tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi yang besar, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan melalui pengelolaan sumber daya air yang baik. (Fikah)
ADVERTISEMENT