Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara Fermentasi Sekam Mentah dengan Air Panas sebagai Bahan Pakan
9 Desember 2024 13:03 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara fermentasi sekam mentah dengan air panas adalah metode yang efektif untuk meningkatkan kualitas sekam, baik untuk pakan ternak maupun sebagai bahan kompos.
ADVERTISEMENT
Proses ini membantu mengurangi kandungan lignin dalam sekam, menjadikannya lebih mudah dicerna oleh ternak.
Selain itu, fermentasi juga membantu mengurangi bau tidak sedap dan mengurangi potensi patogen yang ada pada sekam, sehingga lebih aman untuk digunakan dalam pertanian atau peternakan.
Cara Fermentasi Sekam Mentah dengan Air Panas
Berikut adalah cara fermentasi sekam mentah dengan air panas yang bisa dilakukan dengan langkah-langkah sederhana namun efektif, dikutip dari richimachinery.com.
Pertama, siapkan bahan-bahan yang diperlukan, yaitu sekam mentah, air panas dengan suhu sekitar 60°C, serta wadah besar yang cukup untuk menampung sekam dan air panas.
Wadah ini bisa berupa ember atau bak besar yang memiliki penutup rapat.
Langkah pertama dalam proses fermentasi adalah merendam sekam mentah dalam air panas.
ADVERTISEMENT
Suhu air yang ideal sekitar 60°C, karena suhu ini cukup untuk membuka pori-pori sekam dan membunuh mikroorganisme patogen yang mungkin ada.
Rendam sekam dalam air panas selama sekitar 10 hingga 15 menit. Proses ini membantu mengurangi kandungan bahan yang sulit dicerna seperti lignin, sehingga sekam menjadi lebih mudah dicerna oleh hewan ternak .
Setelah proses perendaman, angkat sekam dan tiriskan airnya dengan baik. Jangan biarkan sekam terlalu basah, karena kelembaban yang berlebih dapat menghambat proses fermentasi.
Setelah itu, masukkan sekam yang sudah ditiriskan ke dalam wadah fermentasi yang bersih.
Pada tahap ini, bahan pengurai seperti probiotik atau campuran mikroba lainnya bisa ditambahkan untuk mempercepat proses fermentasi.
Mikroba-mikroba ini akan membantu menguraikan senyawa organik dalam sekam, meningkatkan kandungan nutrisi dan mempercepat proses fermentasi.
ADVERTISEMENT
Setelah bahan pengurai ditambahkan, aduk rata agar semua bagian sekam tercampur dengan baik.
Kemudian, tutup wadah dengan kain atau plastik untuk menjaga kelembapan dan suhu di dalam wadah.
Proses fermentasi membutuhkan waktu sekitar 7 hingga 14 hari, tergantung pada suhu dan kelembaban lingkungan.
Selama periode ini, mikroba akan mulai bekerja, mengubah tekstur sekam menjadi lebih lembut dan lebih mudah dicerna.
Setelah fermentasi selesai, sekam akan siap digunakan sebagai pakan ternak atau kompos.
Dengan menggunakan cara fermentasi sekam mentah dengan air panas, pengguna dapat mengurangi pemborosan dan memanfaatkan limbah pertanian secara lebih efisien.
Selain itu, proses ini juga meningkatkan kualitas sekam, menjadikannya lebih bernutrisi dan aman untuk digunakan dalam berbagai aplikasi. (Shofia)
ADVERTISEMENT