Cara Mengatasi Burung Hantu Stres dengan Perawatan yang Tepat

Ilustrasi cara mengatasi burung hantu stres. Foto: Pexels.com/betül akyürek

Cara mengatasi burung hantu stres menjadi perhatian utama bagi siapa pun yang merawat hewan nokturnal ini di lingkungan manusia.

Kondisi stres pada burung hantu bisa memengaruhi kesehatan, perilaku, dan daya tahan tubuhnya secara keseluruhan. Penanganan yang tidak tepat justru dapat memperburuk keadaan dan menyebabkan gangguan serius pada kesejahteraannya.

Cara Mengatasi Burung Hantu Stres

Ilustrasi cara mengatasi burung hantu stres. Foto: Pexels.com/Janice Carriger

Dikutip dari laman internationalowlcenter.org, cara mengatasi burung hantu stres dapat dimulai dengan memastikan lingkungan tempat tinggalnya benar-benar tenang dan aman.

Burung ini sangat sensitif terhadap suara bising, cahaya terang, dan gerakan yang tiba-tiba. Maka dari itu, menempatkan kandang di ruangan yang minim gangguan menjadi langkah awal yang penting untuk menurunkan ketegangan.

Rangsangan suara seperti televisi, musik, atau obrolan keras bisa memicu respons defensif pada burung.

Oleh sebab itu, suara sekitar perlu dikontrol dengan cara mematikan radio atau menurunkan volume saat sedang berada di dekatnya. Semakin tenang suasana sekitar, semakin mudah burung merasa aman.

Interaksi langsung dengan anak-anak atau hewan peliharaan lain juga dapat memperburuk stres yang dialami.

Hewan ini membutuhkan ruang pribadi dan rasa aman untuk merasa nyaman, terutama ketika baru berada di tempat baru.

Kandang sebaiknya diletakkan di sudut yang redup dengan perlindungan visual agar burung tidak merasa terpantau secara terus-menerus.

Stimulasi positif bisa diberikan melalui mainan sederhana atau alat bantu berburu. Benda seperti tali, boneka kecil, atau umpan buatan mampu mengaktifkan naluri alaminya untuk berburu tanpa perlu membahayakan dirinya.

Latihan ini juga membantu menghindari kebosanan yang dapat berkembang menjadi stres kronis.

Asupan nutrisi yang seimbang mendukung pemulihan dari tekanan mental. Makanan yang segar dan sesuai spesies seperti tikus putih, daging tanpa lemak, atau serangga membantu menjaga daya tahan tubuhnya.

Pemberian makan secara teratur dapat menciptakan pola hidup yang stabil dan meningkatkan kenyamanan emosional.

Kebersihan kandang merupakan aspek lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan. Kandang yang lembap, kotor, atau penuh sisa makanan bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan mempercepat penurunan kondisi fisik.

Rutin mengganti alas dan memastikan ventilasi cukup akan menciptakan suasana yang mendukung pemulihan.

Proses pemindahan burung, misalnya saat dibawa ke dokter hewan atau pusat rehabilitasi, perlu dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Gunakan kotak tertutup dengan lubang udara dan lapisan kain lembut di dalamnya agar bulu dan kakinya tetap aman.

Hindari mengejutkan burung selama transportasi, termasuk dengan mengemudi secara kasar atau menyalakan musik keras di kendaraan.

Selain itu, menjaga rutinitas dan memperlakukan burung dengan penuh perhatian menjadi langkah jangka panjang yang dapat membangun rasa percaya.

Interaksi yang tidak memaksa dan suasana yang konsisten membantu menciptakan ikatan positif antara burung dan perawatnya.

Dalam beberapa kasus, bantuan dari rehabilitator profesional sangat dianjurkan bila stres disertai gejala fisik yang serius.

Penanganan seperti ini tidak hanya membantu burung hantu pulih, tapi juga meningkatkan kualitas hidupnya selama berada dalam perawatan manusia.

Dengan perhatian penuh terhadap lingkungan, kebutuhan biologis, dan stimulasi emosional, tekanan psikologis yang dialami dapat berangsur membaik.

Pemahaman yang mendalam tentang cara mengatasi burung hantu stres akan membantu perawat menghadirkan suasana yang mendukung proses pemulihan.

Kesabaran dan ketelatenan menjadi kunci utama dalam membangun kembali ketenangan dan kesehatan mental burung. (Khoirul)

Baca Juga: Cara Ternak Kenari di Sangkar Harian untuk Pemula