Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara Pengelolaan Tanah Gambut yang Benar
14 November 2024 20:06 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara pengelolaan tanah gambut yang benar menjadi topik yang semakin penting seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Tanah gambut, yang terbentuk dari akumulasi bahan organik dalam kondisi lembab, memiliki peran krusial dalam menyimpan karbon dan mendukung keberagaman hayati.
Namun, pengelolaan yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan, seperti kebakaran lahan dan penurunan kualitas tanah.
Cara Pengelolaan Tanah Gambut
Dikutip dari laman unsri.ac.id, cara pengelolaan tanah gambut sangat penting untuk menjaga keberlanjutan ekosistem dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Tanah gambut terbentuk dari akumulasi bahan organik yang terdekomposisi dalam kondisi lembab, dan memiliki peran penting dalam menyimpan karbon serta mendukung keberagaman hayati.
Namun, tanah gambut sangat rentan terhadap kerusakan apabila tidak dikelola dengan hati-hati. Oleh karena itu, pengelolaan yang tepat sangat dibutuhkan untuk menjaga kualitas tanah dan mencegah kerusakan ekosistem yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
Berikut ini adalah cara pengelolaan tanah gambut yang benar:
1. Menjaga Kelembapan Tanah
Salah satu cara dalam mengelola tanah gambut yang benar adalah dengan menjaga kelembapan tanah. Pengeringan yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan permukaan tanah, kebakaran lahan, serta peningkatan emisi gas rumah kaca yang berbahaya.
Untuk itu, hindari praktik pembukaan lahan yang dapat menyebabkan pengeringan tanah gambut.
2. Pembasahan Kembali
Teknik pembasahan kembali (rewetting) merupakan salah satu solusi yang efektif dalam mengelola tanah gambut yang telah terdegradasi.
Dengan pembasahan kembali, air dialirkan ke dalam tanah gambut yang mengering. Tujuannya, untuk meningkatkan kelembapan tanah dan mengembalikan fungsi ekologisnya.
Pembasahan kembali tidak hanya mengurangi risiko kebakaran lahan tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan tanah gambut dalam menyimpan karbon.
3. Penanaman Vegetasi
Tanaman yang tahan terhadap kondisi lembap, seperti pohon rawa dan rumput rawa, berperan dalam mengikat tanah, mencegah erosi, serta memperbaiki struktur tanah gambut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, vegetasi tersebut mendukung keberagaman hayati dan menciptakan habitat bagi berbagai spesies.
4. Pemantauan Rutin
Untuk memastikan pengelolaan yang berkelanjutan, pemantauan rutin terhadap kondisi tanah gambut sangat diperlukan.
Pemantauan ini membantu memastikan teknik-teknik pengelolaan tanaha gambut diterapkan dengan efektif dan tepat.
Selain itu, melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan lahan gambut sangat penting karena mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berguna untuk menjaga keberlanjutan tanah gambut.
Dengan mengikuti cara pengelolaan tanah gambut yang benar, fungsi ekologis tanah gambut dapat terjaga dengan baik dan perubahan iklim dapat diminimalkan. (DANI)