Konten dari Pengguna

Kenapa Sifat Kucing Berubah secara Tiba-Tiba? Ini Penjelasannya

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
9 Desember 2024 12:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kenapa sifat kucing berubah. Foto: Pexels.com/Peng Louis
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kenapa sifat kucing berubah. Foto: Pexels.com/Peng Louis
ADVERTISEMENT
Kenapa sifat kucing berubah? Pertanyaan ini sering muncul ketika pemilik kucing merasakan perubahan perilaku pada hewan peliharaan mereka.
ADVERTISEMENT
Sifat kucing memang dapat berubah seiring waktu, dan ada berbagai faktor yang dapat memengaruhi perubahan tersebut.

Kenapa Sifat Kucing Berubah?

Ilustrasi Kenapa sifat kucing berubah. Foto: Pexels.com/Inge Wallumrød
Kenapa sifat kucing berubah? Salah satu faktor terbesar yang memengaruhi sifat kucing adalah usia.
Dikutip dari thesprucepets.com, kucing muda cenderung lebih aktif, suka bermain, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Mereka senang menjelajahi sekitar mereka dan cenderung lebih mudah berinteraksi dengan manusia atau hewan lainnya.
Namun, seiring bertambahnya usia, kucing bisa menjadi lebih tenang dan kurang energik. Mereka lebih suka tidur atau beristirahat di tempat yang nyaman daripada bermain.
Perubahan sifat ini adalah hal yang wajar karena kucing mulai memasuki fase penuaan.
Pada usia tua, kucing juga dapat mengalami penurunan indera, seperti penglihatan dan pendengaran, yang membuat mereka lebih memilih untuk menghindari keramaian dan lebih cenderung menjadi pendiam.
ADVERTISEMENT
Selain faktor usia, kondisi kesehatan kucing juga sangat berpengaruh terhadap perilakunya. Kucing yang merasa tidak enak badan atau menderita sakit cenderung menjadi lebih sensitif atau bahkan agresif.
Ketika kucing mengalami rasa sakit, baik itu akibat penyakit, cedera, atau gangguan kesehatan lainnya, mereka mungkin menunjukkan perubahan perilaku yang signifikan.
Misalnya, kucing yang biasanya ramah bisa tiba-tiba menjadi lebih pendiam, enggan disentuh, atau bahkan menunjukkan tanda-tanda agresivitas.
Beberapa masalah kesehatan yang bisa menyebabkan perubahan sifat ini antara lain infeksi saluran kemih, gangguan pencernaan, masalah gigi, atau penyakit yang memengaruhi organ dalam.
Oleh karena itu, pemilik harus lebih waspada dan membawa kucing ke dokter hewan jika ada perubahan perilaku yang mendalam dan tidak biasa.
ADVERTISEMENT
Lingkungan tempat tinggal kucing juga memainkan peran penting dalam pembentukan sifatnya.
Kucing adalah hewan yang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan, sehingga perubahan dalam rutinitas atau tempat tinggal mereka bisa menyebabkan stres.
Jika kucing merasa terancam atau tidak nyaman dengan perubahan di sekitarnya, mereka mungkin akan menunjukkan perilaku yang berbeda.
Perubahan itu diantaranya seperti pindah rumah, penambahan hewan peliharaan lain, atau perubahan dalam aktivitas rumah tangga.
Beberapa kucing bisa menjadi lebih cemas, agresif, atau bahkan menyendiri ketika merasa tidak aman atau terancam.
Misalnya, kucing yang sebelumnya sangat ramah bisa tiba-tiba menghindar dari manusia atau hewan lain jika mereka merasa stres akibat perubahan tersebut.
Pengalaman traumatis juga dapat menyebabkan perubahan sifat kucing. Kucing yang memiliki pengalaman buruk di masa lalu, seperti perlakuan kasar atau ketidaknyamanan dalam perawatan, bisa menjadi lebih agresif atau cemas.
ADVERTISEMENT
Mereka mungkin mengembangkan perilaku defensif dan menghindari interaksi dengan orang-orang atau hewan lain.
Kucing yang tidak terbiasa dengan keberadaan manusia atau hewan lain sejak kecil juga bisa menjadi lebih takut dan kurang sosial.
Mereka cenderung lebih sulit beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan bisa menunjukkan sikap ketakutan atau kekhawatiran yang berlebihan.
Jadi, kenapa sifat kucing berubah? Jawabannya bisa sangat bervariasi, mulai dari faktor usia, kesehatan, pengalaman traumatis, hingga lingkungan sekitar mereka.
Dengan memahami penyebab-penyebab ini, pemilik kucing dapat lebih bijaksana dalam merawat hewan peliharaan mereka, menjaga kesejahteraan fisik dan mentalnya, serta menghindari stres yang tidak perlu. (Khoirul)