Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Maskot Jakarta, Elang Bondol, yang Menarik untuk Diketahui
11 Desember 2023 13:44 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Jakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kebanyakan masyarakat Indonesia mengira jika maskot kota ini adalah Monas. Tetapi anggapan tersebut tentunya salah besar. Lalu, bagaimana sejarah elang bondol bisa dijadikan sebagai maskot kota ini?
Sejarah Maskot Jakarta, Elang Bondol
Dikutip dari buku Ngubek-ngubek Jakarte karya Cai dan Funy, (2014) salah satu simbol yang mungkin kurang dikenal oleh banyak orang adalah maskot Jakarta, yaitu elang bondol . Elang bondol adalah salah satu jenis elang yang hanya ada di Kepulauan Seribu, Jakarta.
Elang bondol memiliki ciri khas warna merah bata gelap di sayapnya dan warna putih di kepala, leher, dan dada. Elang bondol juga memiliki paruh yang melengkung dan kaki yang berwarna kuning.
Elang bondol ditetapkan sebagai maskot Kota Jakarta pada tahun 1989 melalui Keputusan Gubernur No. 1796 Tahun 1989. Alasan pemilihan elang bondol sebagai maskot adalah karena elang bondol merupakan hewan langka yang penyebarannya terbatas.
ADVERTISEMENT
Elang bondol juga dianggap sebagai hewan yang cerdas, tangguh, dan berani. Hewan ini juga melambangkan semangat persatuan dan kebersamaan karena elang bondol hidup berkelompok dan saling membantu dalam mencari makan.
Burung bertubuh besar ini memiliki kebiasaan yang unik dan menarik untuk diketahui. Salah satunya adalah caranya kawin di udara. Elang Bondol jantan akan mengejar elang bondol betina dengan terbang berputar-putar di udara.
Kemudian, elang bondol jantan akan memberikan makanan kepada elang bondol betina sebagai tanda cinta. Setelah itu, elang bondol jantan dan betina akan saling mengaitkan cakar mereka dan terbang bersama-sama sambil memutar tubuh mereka .
Elang jenis ini juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di Kepulauan Seribu. Karena hewan ini merupakan pemangsa puncak yang memakan hewan-hewan lain seperti ikan, ular, tikus, dan burung-burung kecil.
ADVERTISEMENT
Dengan memakan hewan-hewan tersebut, bisa membantu mengendalikan populasi hewan-hewan yang bisa menjadi hama atau penyakit bagi manusia dan lingkungan.
Sayangnya, keberadaan jenis ini saat ini terancam punah karena berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah perusakan habitat akibat pembangunan, perburuan liar untuk dijadikan hiasan atau obat, pencemaran lingkungan akibat sampah dan limbah, serta perubahan iklim yang mempengaruhi siklus hidup mereka.
Itulah sejarah tentang elang bondol. Jadi, maskot Jakarta bukanlah monas melainkan elang bondol yaitu hewan yang khas Kepulauan Seribu yang sudah terancam punah. (WWN)