Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Candi Kidal: Sejarah, Arsitektur dan Panduan Wisatanya
19 Oktober 2024 14:05 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Malang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Candi ini diperkirakan didirikan sekitar tahun 1248. Candi yang menjadi peninggalan sejarah Kerajaan Singasari ini memiliki arsitektur yang menjadi daya tarik bagi para sejarawan dan arkeolog.
Sejarah dan Arsitektur Candi Kidal
Candi Kidal memiliki sejarah yang sangat erat kaitannya dengan kematian Raja Anusapati dari Kerajaan Singasari. Tujuan dibangunnya candi ini untuk menghormati jasa-jasa Anusapati agar mendapatkan kemuliaan sebagai Syiwa Mahadewa.
Cerita kehidupan Raja Anusapati sendiri memiliki dua versi cerita yang masing-masing tercatat pada kitab Negarakertagama, ditulis oleh Empu Prapanca pada tahun 1365, di masa keemasan Majapahit.
Kisahnya tertulis bahwa Anusapati merupakan putra dari Ranggah Rajasa, sang Girinathaputra, pendiri dari Kerajaan Tumapel atau Singasari. Anusapati naik tahta menggantikan ayahnya menjadi raja pada tahun 1227.
ADVERTISEMENT
Di bawah pemerintahan Raja Anusapati, Kerajaan Singasari berkembang makmur dan tentram hingga ia digantikan putranya, Wisnuwardhana, pada tahun 1248. Momen ini kemudian menjadi awal dari peran penting Candi Kidal yang dijadikan sebagai tempat upacara pemakaman untuk Anusapati.
Sementara itu di kitab Pararaton merincikan peristiwa kontroversial tentang Anusapati yang disebut sebagai pembunuh dari Ken Arok. Versi kitab ini tentang kematian Anusapati yang dibunuh melibatkan Panji Tohjaya, anak Ken Arok dengan istri lainnya selain Ken Dedes yaitu Ken Umang. Kitab Pararaton mencatat kematian Anusapati pada tahun 1248 M.
Candi yang bercorak hindu dan memiliki pembacaan relief dari kanan ke kiri. Candi ini juga merupakan candi pemujaan tertua yang ada di Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Keistimewaan candi ini terdapat pada tiga fregmen relief yang menggambarkan kisah Garudeya. Dalam relief pertama, terukir garuda yang memikul tiga ekor ular besar. Di relief kedua, garuda tampak dengan kendi di atas kepala. Sementara dalam relief terakhirnya, garuda tampak menopang seorang perempuan.
Bangunan candi ini menampilkan karakteristik yang khas dari gaya arsitektur Jawa Timur, dengan kaki candi yang besar dan sedikit lebih tinggi, serta tubuh candi yang sedikit condong ke belakang. Bagian atas candi berbentuk piramida dengan puncaknya yang kubus.
Candi ini juga dilengkapi dengan tangga masuk di sisi baratnya. Struktur candi ini berbentuk bujur sangkar dengan sisinya sepanjang 8,36 meter.
Lokasi, Harga Tiket, dan Jam Buka Candi Kidal
Dikutip dari buku Candi Indonesia: Seri Jawa: Indonesia-English, Edi Sedyawati, Hariani Santiko, dan Hasan Djafar (2013:291), Candi Kidal berlokasi di Jalan Raya, Panggung, Kidal, Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65156. Jika dari arah Kota Malang, jaraknya sekitar 13 km dan bisa ditempuh kira-kira 24 menit perjalanan jika naik kendaraan.
ADVERTISEMENT
Untuk jam operasionalnya buka setiap hari pukul 08.00 - 17.00. Untuk harga tiketnya, pengunjung tidak perlu membayar untuk bisa masuk ke candi ini.
Demikian informasi mengenai Candi Kidal di Malang yang memiliki arsitektur dan sejarah yang menarik. Wisata ini sangat cocok bagi yang ingin belajar sejarah. (LMI)