Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Loenpia Gang Lombok Semarang, Lumpia Legendaris yang Tidak Buka Cabang
23 November 2024 14:11 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Semarang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tak lengkap rasanya berkunjung ke Semarang tanpa mencicipi salah satu kuliner khasnya, lumpia. Loenpia Gang Lombok menjadi salah satu tempat yang paling populer di Semarang, bahkan bisa disebut yang paling legendaris.
ADVERTISEMENT
Lumpia adalah camilan khas Kota Semarang yang diadaptasi dari kuliner Tionghoa. Melalui banyak adaptasi, makanan ini akhirnya dapat diterima oleh lidah masyarakat Semarang. Bahkan menjadi salah satu kuliner terpopuler di kota ini.
Loenpia Gang Lombok, Lumpia Khas Semarang yang Tidak Punya Cabang
Berdasarkan akun Instagram @loenpia_gang_lombok, Loenpia Gang Lombok bermula dari pertengahan abad ke-19. Saat itu, makanan ini dikenalkan oleh pasangan Jawa-Tionghoa.
Adalah Tjoa Thay Yoe yang berasal dari Hokkian di daratan Tiongkok yang memutuskan untuk menetap di Semarang. Bersama sang istri yang merupakan masyarakat pribumi bernama Mbok Wasih, mereka menjual lumpia.
Dari pasangan tersebut, masyarakat Semarang mengenal lumpia. Makanan ini terbuat dari campuran telur, udang, dan rebung bambu. Sejak awal, Tjoa Thay Yoe dan istri memang menggantungkan hidup sebagai penjual jajanan, salah satunya lumpia.
ADVERTISEMENT
Semula, pasangan tersebut menjual jajanan dengan berkeliling kawasan Pecinan. Hingga akhirnya berhasil mendapatkan lapak di Gang Lombok , tepatnya di kios nomor 11.
Nama inilah yang selanjutnya dikenal sebagai penjual lumpia pertama dan tertua yang ada di Semarang. Saat ini, kios lumpia tersebut dikelola oleh Untung Husodo, yang merupakan generasi keempat dari pasangan tersebut.
Menariknya, beberapa toko lumpia yang ada di Semarang juga dimiliki oleh keturuan dari Mbok Wasih dan Tjoa Thay Yoe. Tidak hanya keturunannya, beberapa adalah pegawai yang dulu pernah bekerja di Gang Lombok.
Lumpia di Gang Lombok juga masih mempertahankan resep asli dari Mbok Wasih dan Tjoa Thay Yoe. Bahkan, resep inilah yang membuat lumpia tersebut berbeda dari lumpia modern saat ini.
ADVERTISEMENT
Beralamat di Gang Lombok No. 11, pengunjung bisa mencicipi kelezatan lumpia goreng dan basah dengan kuah dan sambal mulai pukul 08.00 sampai 17.00 WIB. Kelezatan lumpia di sini tidak bisa dicicipi di tempat lain, alias tidak buka cabang.
Loempia Gang Lombok menjadi makanan legendaris di Kota Semarang. Tidak hanya disantap di tempat, camilan ini juga bisa dibawa pulang untuk teman perjalanan. (YD)