Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Goa Kreo Semarang dan Daya Tariknya
25 November 2024 13:43 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Semarang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sejarah gua ini berkaitan dengan Sunan Kalijaga sehingga sangat menarik untuk diulas. Selain sarat akan sejarah, tempat ini juga memiliki daya tarik lain yang menarik minat pengunjung.
Menilik Sejarah Goa Kreo Semarang
Sejarah Goa Kreo Semarang berhubungan dengan Sunan Kalijaga. Mengutip dari situs resmi Badan Otorita Borobudur, bob.kemenparekraf.go.id, dahulu Sunan Kalijaga ingin menebang kayu jati yang akan dipergunakan untuk membangun Masjid Agung di Demak.
Sayangnya, kayu jati yang sudah ditebang justru berpindah-pindah. Sunan Kalijaga kemudian bersemedi untuk mengetahui letak kayu jati yang mendadak pindah tempat tersebut. Berdasarkan mitos, diyakini bahwa Sunan Kalijaga bersemedi di dalam Gua Kreo.
Sunan Kalijaga memberi nama gua tersebut mangreho yang artinya memelihara atau menjaga. Seiring berjalannya waktu, nama Gua Mangreho berubah menjadi Gua Kreo.
ADVERTISEMENT
Setelah mendapatkan petunjuk lokasi kayu jati tersebut, Sunan Kalijaga melilitkan selendang ke batang kayu agar tidak berpindah lagi. Batang kayu jati tersebut kemudian dihanyutkan ke sungai. Karena ukurannya besar, batang kayu itu tersangkut.
Kemudian, datang 4 kera ekor panjang dengan warna berbeda membantu Sunan Kalijaga. Batang kayu itu akhirnya terlepas dan diputuskan untuk dibelah menjadi 2.
Sebagai ungkapan terima kasih, Sunan Kalijaga memberikan kawasan hutan tersebut sebagai tempat tinggal keempat kera ekor panjang.
Daya Tarik dan Lokasi Gua Kreo
Gua Kreo memiliki beberapa daya tarik yang membuat orang ingin datang berkunjung. Berikut daya tariknya.
1. Nilai Sejarah
Daya tarik tempat ini adalah nilai sejarahnya yang kental. Di sini pengunjung bisa menelusuri jejak Sunan Kalijaga saat bertapa. Selain itu, di gua ini juga ada beberapa bagian yang menceritakan kisah-kisah Sunan Kalijaga.
ADVERTISEMENT
2. Kera Ekor Panjang
Selain dari sisi sejarah, kawanan kera ekor panjang di kawasan ini juga menjadi daya tarik tersendiri. Masyarakat meyakini bahwa kera ekor panjang yang masih ada saat ini adalah keturunan dari 4 ekor kera yang membantu Sunan Kalijaga.
Di sekitar gua ini terdapat banyak kera ekor panjang liar. Untuk itu, pengunjung diharapkan untuk berhati-hati dan menjaga barang bawaan masing-masing.
Gua ini berlokasi di Jalan Raya Goa Kreo, Kandri, Kecamatan Gn. Pati, Kota Semarang. Gua ini dibuka setiap hari mulai dari pukul 08.00 hingga 17.00.
Demikian sekilas sejarah Goa Kreo Semarang dan daya tariknya. Pengunjung disarankan mengenakan pakaian dan alas kaki yang nyaman saat ingin datang ke sini. (KRI)
ADVERTISEMENT