Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Gereja Katolik Kelahiran Santa Maria Surabaya, Cagar Budaya Berusia 214 Tahun
24 Desember 2024 7:39 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Surabaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gereja Katolik Kelahiran Santa Maria Surabaya menjadi salah satu saksi bisu sejarah panjang kota ini. Terletak di kawasan Jalan Kepanjen, gereja ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi simbol budaya dan arsitektur yang bertahan melintasi waktu.
ADVERTISEMENT
Bangunan berusia lebih dari dua abad ini menyimpan cerita menarik sejak masa kolonial. Dengan arsitektur khas yang mencolok, gereja ini menjadi daya tarik tersendiri di tengah hiruk-pikuk modernitas Surabaya.
Gereja Katolik Kelahiran Santa Maria Surabaya: Sejarah dan Arsitekturnya
Dikutip dari tourism.surabaya.go.id, Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria lebih dikenal sebagai Gereja Kepanjen, dan merupakan salah satu gereja tertua di Surabaya . Terletak di Jalan Kepanjen No. 4-6, Surabaya, gereja ini berdampingan dengan gedung SMA Katolik Frateran Surabaya.
Sebelum gereja ini dibangun, pada tahun 1822 telah berdiri sebuah Gereja Katolik bergaya Eropa di Roomsche Kerkstraat (sekarang Jalan Cendrawasih), yang dipersembahkan kepada Santa Perawan Maria.
Pelayanan umat Katolik di Surabaya ini dimulai sejak kedatangan Pastor Hendrikus Waanders dan Pastor Philipus Wedding pada 12 Juli 1810. Pastor Waanders menetap di Surabaya dan mendirikan stasi pada tahun 1815, yang kemudian menjadi Paroki Kepanjen.
ADVERTISEMENT
Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria yang ada saat ini mulai dibangun pada tahun 1899 dengan bantuan arsitek Westmaas (Belanda) dan Muljono Widjosastro (Indonesia). Setelah selesai, dilakukan peresmian pada 5 Agustus 1900.
Pada masa perang kemerdekaan tahun 1945, bangunan gereja sempat hancur terbakar akibat pertempuran di daerah Jembatan Merah. Renovasi kemudian dilakukan oleh Pastor P.A. van Miert CM pada tahun 1950.
Gereja ini menampilkan arsitektur bergaya Neo-Gotik dengan ciri khas bata merah yang terekspos pada dinding luar. Fasad utamanya dihiasi dengan jendela roseta (rose window) berdaun bunga 12 di atas pintu masuk utama, yang merupakan elemen khas arsitektur Gotik.
Menara kembar simetris yang menjulang tinggi menambah keanggunan bangunan ini. Interior gereja memiliki denah berbentuk salib Latin dengan altar yang ditempatkan di tengah Panti Imam, sesuai dengan prinsip liturgi Katolik.
ADVERTISEMENT
Gereja Katolik Kelahiran Santa Maria Surabaya tidak hanya menjadi tempat ibadah bagi umat Katolik , tetapi juga merupakan salah satu cagar budaya yang mencerminkan sejarah dan keindahan arsitektur di Surabaya. (CR)