Konten dari Pengguna

Mengenal Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Terbesar di Indonesia

Seputar Surabaya
Artikel yang membahas seputar kota Surabaya.
27 Oktober 2024 14:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Surabaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pelabuhan Tanjung Perak. Foto adalah Pelabuhan Tanjung Perak. Sumber: Unsplash/Bayu Martdiansyah
zoom-in-whitePerbesar
Pelabuhan Tanjung Perak. Foto adalah Pelabuhan Tanjung Perak. Sumber: Unsplash/Bayu Martdiansyah
ADVERTISEMENT
Pelabuhan Tanjung Perak memiliki peran penting sebagai pintu gerbang Indonesia, yang beroperasi sebagai kolektor dan distributor barang. Mengingat letak lokasi pelabuhan tersebut strategis dan didukung prasarana yang memadai. Bahkan kini pelabuhannya dianggap sebagai pelabuhan terbesar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal ini dijelaskan juga dalam Buku Manajemen Bongkar Muat Kapal di Tengah Laut dan Dermaga, Prof. Dr. Drs. Ec. Herman Budi Sasono M.M., ‎Tutut Susilowati (2024:5), Tanjung Perak Surabaya menjadi pelabuhan internasional terbesar kedua di Indonesia. Letak lokasinya di ujung timur Pulau Jawa.

Seputar Info Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Terbesar di Indonesia

Pelabuhan Tanjung Perak. Foto hanyalah ilustrasi bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Ammar Andiko
Pelabuhan Tanjung dikelola oleh PT Berlian Jasa Terminal Indonesia alias BJTI. Jauh sebelum seperti ini, dulunya Tanjung Perak hanya rencana yang pernah gagal direalisasikan. Untuk mengetahui lebih jauh bagaimana Pelabuhan Tanjung Perak ada hingga saat ini, bisa simak penjelasannya di bawah ini.

1. Kilas Sejarah

Bermula dari pelabuhan pertama Surabaya saat itu, yakni Jembatan Merah yang mengalami peningkatan arus barang dan arus transportasi. Padahal saat itu fasilitas dermaganya kurang memadai. Hal ini membuat Ir. W. de Jongth di tahun 1875 inisiatif merencanakan pembangunan pelabuhan tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun, sayangnya rencananya tersebut ditolak, karena biaya pembangunannya dinilai sangat tinggi. Meskipun lalu lintas di Jembatan Merah semakin meningkat, rencana pembangunan tersebut ditelantarkan sepanjang abad ke-19.
Lalu, di 10 tahun pertama abad ke-20, Ir. W.B. Van Goor merencanakannya kembali dengan lebih realistis, menekan kapal-kapal samudera untuk merapatkan kapalnya pada tambatan. Didatangkanlah 2 orang ahli dari Belanda (DR. Kraus & G.J. de Jong) untuk memberikan saran pembangunan tersebut.
Hingga akhirnya di tahun 1910, pembangunannya dimulai dan selesai di sekitar tahun 1925. Saat itu nama awalnya adalah Hujung Galuh, yang berarti sebuah tanjung yang digunakan sebagai tempat aktivitas perdagangan menggunakan alat tukar perak atau emas.
Nama Tanjung Perak sendiri baru muncul pada peta buatan insinyur Belanda bernama Ir. W. de Jongth, yang diterbitkan tahun 1920 oleh Otoritas Pelabuhan Belanda dengan tulisan Tandjoeng Perak Boom.
ADVERTISEMENT

2. Fasilitas Pelabuhan

Tanjung Perak memiliki luas 1.574 hektar dengan 8 terminal yang memiliki fungsi berbeda, antaranya Terminal Berlian, Terminal Jamrud, Terminal Nilam, Terminal Mirah, Terminal Lamong, Terminal Kalimas, Terminal Peti Kemas, dan Terminal Gapura Nusantara.
Pelabuhan ini dilengkapi dengan dermaga, gudang, dan alat bongkar muat. Selain dari itu, di sini juga terdapat fasilitas umum, seperti ruang tunggu, ruang laktasi, musala, tempat makan, parkir, dan toilet.

3. Lokasi dan Jam Buka

Secara administratif, Tanjung Perak berada dalam Kelurahan Tanjung Perak Timur, Kecamatan Pabean Cantian, Kota Surabaya. Pelabuhan ini beroperasi selama 24 jam.
Di balik gagahnya Pelabuhan Tanjung Perak, ternyata terdapat seluk-beluk dan sejarah yang jarang diketahui. Itulah informasi yang bisa diketahui sebelum mengunjunginya. (INE)
ADVERTISEMENT