Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Fenomena Ketindihan Saat Tidur yang Sering Dikaitkan dengan Makhluk Halus
27 November 2022 13:26 WIB
Tulisan dari SERUNI KINANTI SABILILLAH tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Halo sobat kumparan! kita pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah ketindihan saat tidur. Saat mendengar kata ketindihan, pasti hal yang ada di pikiran kita saat itu adalah hantu atau makhluk halus. Tapi sebenarnya fenomena ketindihan ini ada penjelasannya lho sobat kumparan! Untuk mengetahui fakta mengenai fenomena ketindihan ini, simak penjelasan di bawah ini ya!
ADVERTISEMENT
Ketindihan Dalam Sudut Pandang Dunia Medis
Dalam dunia medis, fenomena ketindihan saat tidur disebut sebagai Sleep Paralysis. Sleep Paralysis berasal dari kata sleep yang artinya tidur dan paralysis yang artinya kelumpuhan. Jadi Sleep Paralysis adalah fenomena kelumpuhan yang terjadi ketika seseorang sedang tertidur. Sleep Paralyisis merupakan keadaan transisi yang terjadi pada saat seseorang mengalami kelumpuhan yang bersifat sementara untuk bergerak dan berbicara ketika tidur (hypnagogic) atau pada saat bangun tidur (hypnopompic). Fenomena ini ditandai dengan ketidakmampuan seseorang untuk menggerakkan otot ketika tidur.
Ketindihan atau Sleep Paralysis menurut medis adalah salah satu gangguan tidur yang terjadi pada saat seseorang berada di tahap tidur paling akhir atau paling dalam, yaitu tahap REM (Rapid Eye Movement). Kondisi ini sering kali dikaitkan dengan fenomena mistis. Padahal faktanya Sleep Paralysis terjadi karena adanya ketidaksesuaian pada mekanisme otak dan tubuh saat sedang tidur, sehingga seseorang akan memiliki kemungkinan akan terbangun di tengah-tengah siklus REM yang merupakan tahap tidur paling dalam dan keadaan otot sedang berada pada kondisi yang rileks.
ADVERTISEMENT
Pada saat kita tiba-tiba terbangun sebelum siklus REM berakhir, otak belum sepenuhnya siap mengirim sinyal untuk bangun sehingga keadaan tubuh masih setengah tidur dan setengah sadar. Hal tesrsebut yang menyebabkan kita akan mengalami ‘kelumpuhan’ sementara. Sleep Paralysis dapat terjadi pada dua waktu tertentu, yaitu pada saat tidur yang disebut dengan istilah hypnagogic atau predormital sleep paralysis dan pada saat bangun yang disebut dengan istilah hypnopompic atau postdormital sleep paralysis.
Seseorang yang mengalami Sleep Paralysis pada umumnya juga disertai dengan halusinasi yang menyeramkan. halusinasi ini dikategorikan menjadi tiga kategori, yaitu:
1. Intruder Hallucinations
Halusinasi yang terjadi pada saat seseorang merasakan hadirnya sosok lain di dalam ruangan.
2. Incubus Hallucinations
ADVERTISEMENT
Halusinasi yang terjadi dengan diikuti rasa sesak seolah-olah seperti tercekik
3. Vestibular-Motor (VM) Hallucinations
Halusinasi yang mencakup perasaan bergerak seperti terbang atau sensasi keluar dari tubuh.
Penyebab Sleep Paralysis
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang mengalami Sleep Paralysis, antara lain:
1. Terlalu Lelah
Sleep paralysis bisa terjadi karena seseorang sedang pada kondisi yang terlalu lelah. Hal tersebut mengakibatkan otak akan dengan sangat cepat memasuki tahap tidur paling dalam. pada tahap ini otak akan memasuki tahap mimpi sedangkan tubuh berada di tahap ringan. Hal tersebut mengakibatkan otak menjadi bingung dan mengalami kesulitan untuk mengendalikan tubuh.
2. Kondisi Kesehatan Mental
Kondisi Kesehatan mental berhubungan dengan Sleep Paralysis. Seseorang yang memiliki gangguan kecemasan dan schizophrenia akan lebih rentan mengalami Sleep Paralysis.
ADVERTISEMENT
3. Masalah Tidur
Gejala insomnia berupa sulit tidur dan rasa mengantuk yang berlebihan pada siang hari memiliki risiko lebih tinggi mengalami Sleep Paralysis.
Cara Mencegah Sleep Paralysis
Memperhatikan dan meningkatkan kualitas tidur merupakan cara utama yang bisa dilakukan untuk mencegah Sleep Paralysis. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas tidur, antara lain:
1. Memiliki dan mengikuti jadwal tidur dan bangun yang sama setiap hari.
2. Menjaga dan melakukan rutinitas tidur yang membuat anda merasa nyaman.
3. Mengurangi konsumsi alkohol dan kafein, terutama saat malam hari.
4. Jauhkan alat elektronik seperti ponsel dari tempat tidur.
5. Menjalankan pola hidup sehat, seperti rajin berolahraga.
Referensi:
DIANA, A. (2022). FENOMENA KETINDIHAN PERSPEKTIF MEDIS DAN AGAMA ISLAM. NIHAIYYAT: Journal of Islamic Interdisciplinary Studies, 1(2), 153-162.
ADVERTISEMENT
Sleep Foundattion. (2022, November 3). Sleep Paralysis: Symptoms, Causes, and Treatment. Diakses dari https://www.sleepfoundation.org/parasomnias/sleep-paralysis
Kumala, C. Sleep Paralysis, Apa Benar'Ketindihan'Makhluk Halus?.
Diakses dari https://yoursay.suara.com/health/2020/12/18/102730/sleep-paralysis-apa-benar-ketindihan-makhluk-halus
Medica, S. Fenomena Ketindihan? Begini Penjelasannya.
Diakses dari https://www.satyamedica.com/fenomena-ketindihan-begini-penjelasannya/
Kementrian Kesehatan. (2022, July 26). Sleep Paralysis. Diakses dari https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/506/sleep-paralysis